Indonesia dan IEA Tingkatkan Kerjasama
PARIS. Pemerintah Indonesia dan International Energy Agency telah sepakat untuk meningkatkan kerjasama untuk mengatasi berbagai tantangan energi global. Dalam acara di kantor pusat IEA Paris (17/6), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral beserta rombongan diterima oleh Direktur Eksekutif IEA, Nobuo Tanaka. Wakil Direktur Eksekutif IEA dan kepala Balitbang, Bambang Dwiyanto selanjutnya menandatangani persetujuan kerjasama dalam bidang energi.Direktur Eksekutif IEA, mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan rekan yang sangat penting bagi IEA. "Indonesia adalah negara produsen energi namun disaat yang bersamaan menghadapi berbagai tantangan sebagai konsumen energi. Kehadiran perwakilan Indonesia dalam IEA pada kesempatan ini merupakan momen yang sangat penting bagi hubungan kita" jelas Nobuo Tanaka.Pemerintah RI telah menyetujui kerjasama dengan IEA yang difokuskan pada berbagai topik, terdiri atas: optimalisasi energy mix, termasuk energi terbarukan, dan kesiapan sektor migas dalam menghadapi keadaan yang tidak terduga; efisiensi energi; perubahan iklim; penggunaan teknologi ramah lingkungan; pengembangan energi; serta informasi dan statistik energi. Kedua belah pihak telah menyetujui untuk berkerjasama dalam melaksanakan beberapa kegiatan bersama, antara lain peninjauan dan analisis berbagai kebijakan, dan partisipasi para perwakilan Indonesia dalam beberapa forum IEA. Dialog antara Indonesia dengan IEA dimulai pada tahun 2006. Satu tim khusus dibawah koordinasi IEA telah melakukan analisis atas kebijakan energi pemerintah, dimana hasilnya telah dimuat dalam "The IEA Energy Policy Review of Indonesia 2008". Laporan ini memfokuskan pada enam sektor yang harus diprioritaskan oleh pemerintah, yakni pengurangan subsidi bbm dan listrik secara progresif dan transparan; memastikan kebijakan energi telah diimplementasikan dengan baik; memperbaiki kerangka kerja investasi; membantu para pengawas sektor energi dalam pelaksanaan tugasnya; dan membentuk program pengembangan energi yang berkelanjutan, terutama yang terkait dengan energi terbarukan dan efisiensi energi.Laporan tersebut juga memberi apresiasi terhadap pembentukan Dewan Energi Nasional yang dinilai sebagai suatu langkah penting dalam mengawasi perubahan kebijakan energi. Pihak pemerintah Indonesia dan IEA mengharapkan bahwa persetujuan kerjasama ini menjadi langkah yang positif dalam rangka kerjasama bilateral melalui pertukaran informasi dan data secara dua arah, sehingga dapat membantu pengembangan kebijakan energi di Indonesia di masa yang akan datang.
Bagikan Ini!