Intisari MoU Indonesia-Irak

Selasa, 19 Maret 2013 - Dibaca 2469 kali

JAKARTA - Indonesia dan Irak telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Baghdad, Kamis (14/3) waktu setempat. Pihak Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dan Irak diwakili Deputi Perminyakan Urusan Operasi Hilir Irak, Fayyadh Hasan Neema. Tujuan MoU ini adalah membentuk kerangka kerja sama institusi guna memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama bilateral di bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas persamaan dan saling menguntungkan.

Indonesia dan Irak menyepakati bahwa bidang kerja sama tidak terbatas pada ruang lingkup:

  1. Kerja sama di bidang kegiatan hulu dan hilir serta infrastruktur.
  2. Mendorong dan mempromosikan investasi dan kerja sama secara langsung atau melalui perusahaan afiliasi.
  3. Mempromosikan dialog dan konsultasi antara semua pihak terkait dalam hal berbagi informasi.
  4. Meningkatkan kerja sama kapasitas termasuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara pusat-pusat penelirian dan pelatihan serta mengintensifkan kunjungan timbal balik antara para pejabat.
  5. Alih teknologi melalui pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan terapan serta instalasi fasilitas demonstrasi.
  6. Bidang lain yang mungkin disepakati secara tertulis, termasuk program pengembangan masyarakat.
Badan pelaksana untuk kerja sama ini adalah Dirjen Migas Kementerian ESDM dan Dirjen Midland Oil Company Kementerian Perminyakan Republik Irak.

Untuk pelaksanaan kerja sama ini, Indonesia dan Irak akan membentuk Kelompok Kerja Bersama yang akan melakukan pertemuan secara berkala, bergantian di Indonesia dan Irak.

MoU mulai berlaku pada saat ditandatangani dan wajib berlaku selama 5 tahun, kecuali kalau salah satu pihak memberikan pemberitahuan, secara tertulis mengenai miatnya untuk mengakhiri MoU, 90 hari sebelumnya. MoU juga tidak boleh mempengaruhi penyelesaian kegiatan kerja yang telah dimulai. (TW)

Bagikan Ini!