Jeddah Energy Meeting Bahas Kenaikan Harga Minyak Dunia Yang Abnormal

Jumat, 27 Juni 2008 - Dibaca 3504 kali

Jeddah Energy Meeting di Saudi Arabia dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2008 hadir dalam pertemuan tersebut, pimpinan berbagai negara, antara lain Wakil Presiden Cina, Xi Jinping, Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Menteri Energi dari 35 negara konsumen dan produsen, dan 32 perusahaan minyak internasional. Delegasi Indonesia diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Dubes RI untuk Saudi Arabia dan Gubernur OPEC Indonesia, Maizar Rahman.

Pertemuan dibuka oleh Raja Saudi Arabia, Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud dengan agenda mencari jalan pemecahan bersama masalah kenaikan harga minyak dunia yang sudah abnormal dan membahayakan perekonomian dunia serta sangat membebani negara-negara berkembang. Situasi seperti ini harus diatasi bersama oleh negara-negara produsen dan konsumen, industri perminyakan dan pihak-pihak terkait demi stabilitas pasar minyak internasional.

Forum telah menerima berbagai masukan sebagai acuan untuk tindakan lanjutan, yakni tersedianya kapasitas cadangan pada seluruh mata rantai pasokan minyak untuk menstabilkan pasar minyak, diperbaikinya transparansi dan regulasi di pasar finansial, serta tersedianya data aktual yang lengkap dari aktivitas minyak yang dikoordinir melalui Joint Oil Data Initiative (JODI).

Selain itu, forum juga menyimpulkan bahwa perlu adanya analisis kecenderungan dan tinjauan ke depan pasar minyak maupun dampak pasar finansial kepada volatilitas pasar demi memahami lebih menyeluruh situasi pasar minyak oleh lembaga-lembaga energi dunia, tersedianya bantuan lembaga-lembaga keuangan dan bantuan internasional untuk negara-negara berkembang yang terkena dampak tingginya harga minyak dunia.

Pada akhir pertemuan, Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown menyatakan, Pemerintah Inggris mengundang seluruh peserta pertemuan untuk mengadakan pertemuan lanjutan di London agar ada keberlanjutan dan progress dari kesepakatan di Jeddah.

Bagikan Ini!