Jelang Penyusunan RUPTL PT PLN, Pemerintah - PLN Bahas Isu Strategis Ketenagalistrikan

Selasa, 30 April 2024 - Dibaca 1408 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 228.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 30 April 2024

Jelang Penyusunan RUPTL PT PLN, Pemerintah - PLN Bahas Isu Strategis Ketenagalistrikan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Isu Strategis Sub Sektor Ketenagalistrikan di Bogor, Jawa Barat. Fokus utama Rakor ini adalah membahas berbagai isu strategis dalam penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN. RUPTL merupakan dokumen penting yang memuat strategi PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik nasional selama 5 tahun ke depan.

"Salah satunya terkait perencanaan untuk masa depan kelistrikan nasional, melalui penyusunan RUKN yang sudah masuk dalam tahap akhir dan juga penyusunan RUPTL PLN," ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu pada pembukaan Rapat Koordinasi Pembahasan Isu Strategis Sub Sektor Ketenagalistrikan di Bogor, Jumat (26/4).

Menurut Jisman, rapat koordinasi seperti ini menjadi kesempatan yang sangat berharga untuk bertukar informasi, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik untuk subsektor ketenagalistrikan. Dan dengan kontribusi PLN, tujuan perencanaan kelistrikan nasional dapat menjadi lebih realistis.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa selain membahas isu-isu strategis, Rakor ini juga menjadi ajang untuk menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan. Diharapkan dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat mencapai target pembangunan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Pertemuan ini sangat baik untuk membahas bagaimana menukar info, menemukan pandangan yang sama, sehingga apapun tantangannya semuanya akan mencapai titik kemenangan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa pihaknya bertugas untuk mengawal RUPTL Hijau. Ia menyampaikan masih terdapat target sejumlah 7 GW yang harus di akselerasi agar target tahun 2030 tercapai.

"Mudah-mudahan pengawalan ini akan berlanjut terus, kita upayakan sebagaimana mungkin agar 2030 bisa tercapai, paling tidak realisasi hingga 2030 bisa disepakati dan ini menjadi target utama capaian kami," ujar Eniya.

Dan melalui Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan solusi-solusi konkret untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor ketenagalistrikan dan memastikan penyediaan energi listrik yang terjangkau, handal, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. (RD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Bagikan Ini!