Kadis Perhubungan DKI Jakarta Minta Seluruh Angkutan Umum Di DKI Dilengkapi RFID

Kamis, 20 Oktober 2011 - Dibaca 3029 kali

JAKARTA - Sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk menerapkan pengaturan BBM Bersubsidi dengan menerapkan kartu kendali jenis RFID (Radio Frequency Identification), Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta meminta kepada Pemerintah untuk melengkapi seluruh armada angkutan umum berbahan bakar premium di seluruh DKI Jakarta dengan RFID. Total keseluruhan kendaraan angkutan dimaksud sebanyak 14.000 kendaraan."Kami mendukung program pengendalian BBM Bersubidi ini, karena program ini akan mempermudah program-program dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Di DKI ini, ada Program KPA (Kartu Pengenal Anggota), jadi supir mulai 21 November kita berikan waktu 1 bulan sejak tanggal 18 kemarin pake KPA. Supir juga dimobilnya pakai KPP (Kartu Pengenal Pengemudi) untuk menghindari supir tembak. Jadi bagus sekali Ibu Evita kasih kode-kode di mobilnya, saya kasih kode di orangnya. kalau Bu Evita mengamati pemakaian bahan bakarnya, saya untuk mengamati kelakuannya," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono diacara Uji Coba Penerapan Kartu Kendali/RFID di Teminal Senen, Kamis (20/10/2011)."Jadi program ini Bagus, mobilnya dikasih kode, orangnya diseragamin," tambah Beliau.Total angkutan Kota di DKI Jakarta yang menggunakan bahan bakar jenis Premium sebanyak 14.000 kendaraan dengan perincian 7.000 Mikrolet dan 7.000 angkutan kecil-kecil. Dengan program RFID ini cara ini lanjut Pristono, penggandaan angkutan umum yang satu surat dua kendaraan akan hilang. yang tentunya hal ini akan meringankan pengawasan petugas. Sebuah sistem Radio-Frequency Identification memiliki tiga bagian tiga perangkat dalam sistem RFID, yaitu sistem notifikasi, transaksi, dan kontrol. Ketiga alat tersebut berjalan secara bersamaan. Sistem notifikasi diletakkan di pintu masuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tersebut. Sistem notifikasi terdiri atas layar LED dan antena sensor.Tiang sensor tersebut akan mendeteksi stiker integrated circuit (IC) yang dipasang di kaca depan mobil. Nantinya, di LED akan terpampang data kendaraan dan jatah BBM subsidi mobil tersebut.Selanjutnya stiker IC dipasang di kaca mobil depan bagian tengah, tidak boleh terhalang oleh kaca film.Komponen kedua adalah sistem operasi yang tertempel di dispenser SPBU tersebut. Sistem operasi tersebut dikendalikan oleh operator SPBU yang mengisi BBM kepada mobil tersebut. Dengan menggunakan sistem operasi tersebut, maka BBM yang dikeluarkan oleh dispenser tidak akan melebihi dari kuota BBM yang telah ditetapkan. dan komponen terakhir adalah sistem kontrol yang diletakkan di kantor SPBU. Data-data kendaraan dan kuota BBM dimasukkan melalui sistem kontrol yang terintegrasi dengan sistem notifikasi dan sistem transaksi. (SF)

Bagikan Ini!