Kilang Tuban Beroperasi Kembali

Jumat, 8 November 2013 - Dibaca 2244 kali

JAKARTA - Setelah dua tahun berhenti beroperasi, mulai tanggal 1 November 2013 Kilang TPPI Tuban kembali beroperasi. "oil in" Kilang TPPI telah dilakukan pada tanggal 4 November 2013. Pengoperasian kembali Kilang TPPI Tuban ini merupakan bagian dari kerjasama pengolahan (Tolling Agreement) antara PT. TPPI dengan PT. Pertamina (Persero).

Setelah mengalami default pembayaran kepada para kreditur yang berujung pada tuntutan pailit pada 28 September 2012 yang disusul dengan masuknya Pertamina ke manajemen TPPI pada 11 Oktober 2012, TPPI kemudian mengajukan permohonan PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) kepada pengadilan Niaga. Usulan ini akhirnya melahirkan proposal perdamaian yang disetujui para kreditur TPPI dan telah disahkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 26 Desember 2012.

Sebagai salah satu dari tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian Perdamaian tersebut maka pada tanggal 8 Mei 2013, TPPI dan Pertamina telah menandatangani kerjasama pengolahan yang akan berlangsung efektif selama 6 bulan. Pengoperasian Kilang TPPI Tuban ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi TPPI agar mendapatkan penghasilan kembali melalui tolling fee yang didapat dari kerjasama tersebut.

VP Corporate Communication, Ali Mundakir menyatakan, pengoperasian kembali Kilang TPPI Tuban ini juga memegang peranan yang sangat penting bagi penyediaan dan pengembangan industri petrokimia dan BBM di Indonesia. Dengan dimulainya pengoperasian kembali Kilang TPPI Tuban ini, maka Indonesia akan mendapat tambahan supply produk Petrokimia maupun produk BBM dan LPG sehingga akan mengurangi volume impor.

Khusus dalam pelaksanaan Perjanjian Pengolahan antara TPPI dan Pertamina selama 6 bulan ini, pabrik akan dioperasikan pada tingkat sekitar 55-80kbd (kilobarrel per day) dan akan menghasilkan sejumlah kurang lebih 530 ribu ton yang terdiri dari Paraxylene, Benzene, Orthoxylene dan Heavy Aromatic, tambahan produk BBM berupa Gas Oil/Diesel Oil dan Fuel Oil sejumlah 1,5 juta barrel, tambahan LPG sebesar 36 ribu ton dan Light Naphtha sebesar 300 ribu ton atau 2,8 juta barrel. (SF)

Bagikan Ini!