Kontrak Pembangunan Gas Engine Power Plant Arun 184 MW Ditandatangani

Selasa, 9 Juli 2013 - Dibaca 3574 kali

JAKARTA - PLN pada hari ini, Senin kemarin (8/7/2013) mencatatkan sejarah baru dalam proses pengadaan pembangunan pembangkit listrik. Sejarah baru tersebut tercipta usai dilakukannya penandatanganan kontrak kerja pembangunan Gas Engine Power Plant Arun di Aceh berkapasitas 184 Mega Watt (MW) antara PT PLN (Persero) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Mengapa penandatanganan kontrak kerja pembangunan Gas Engine Power Plant Arun menjadi sejarah baru karena, untuk pertama kalinya PLN melakuan 2 proses tender sekaligus dalam 1 paket, yaitu dimana dalam proses tender Engineering Procurement Construction (EPC), kontraktor yang menjadi peserta tender juga diwajibkan membawa calon lender (penyandang dana). Dalam tender yang proses lelangnya dilakukan secara sekaligus ini, dan dari 5 peserta tender, PLN memilih pemenang yang memberikan penawaran harga yang terbaik, baik untuk konstruksi maupun sisi pendanaanya.

Penandatanganan kontrak pembangunan Gas Engine Power Plant Arun berkapasitas 184 MW antara PLN dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Perbowo. Pembangkit listrik berbahan bakar gas ini, nantinya akan berlokasi di areal PT Arun LNG, Lhokseumawe, Aceh.

"Bagi PLN, hari ini, dengan telah ditandatanganinya kontrak kerja pembangunan Gas Engine Power Plant Arun berkapasitas 184 Mega Watt di Aceh, maka sejarah baru telah tercipta. Untuk pertama kalinya PLN melakukan pengadaan pembangunan pembangkit baru dengan model tender EPC dan Lender secara sekaligus dalam 1 paket" ujar Direktur Utama PLN, Nur Pamudji usai acara penandatangan kontrak kerja pembangunan Gas Engine Power Plant Arun.

"Selain pola pengadaan, hal yang baru dan juga menjadi sejarah bagi PLN dalam proyek ini adalah dimana pihak Lender yang mendanai pembangunan Gas Engine Power Plant Arun memberikan pinjamannya langsung kepada PLN" lanjut Nur Pamudji.

Nur Pamudji berharap agar proses pembangunan pembangkit baru tanpa menggunakan jaminan pemerintah (Non- Government Guarantee) ini dapat secepatnya dilakukan dan bisa selesai sesuai jadwalnya. "Saya berharap agar Sinergi BUMN yang terjalin antara PLN dengan PT Wijaya Karya untuk pembangunan Gas Engine Power Plant di Arun ini dapat dikerjakan dan diselesaikan tepat pada waktunya untuk mendukung infrastruktur kelistrikan di Aceh" tegas Nur Pamudji.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Perbowo, menyatakan kesiapan PT Wijaya Karya untuk membangun Gas Engine Power Plant Arun di Aceh berkapasitas 184 MW. "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PLN kepada Waskita Karya untuk membangun PLTMG Arun. Kami siap dan berusaha untuk dapat menyelesaikan proyek ini sebagaimana diharapkan. Kami mohon dukungan PLN agar Sinergi antar BUMN strategis ini dapat berjalan dengan baik" ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Perbowo.

Pembangunan konstruksi pembangkit listrik berbahan bakar gas ini membutuhkan waktu sekitar 18 bulan terhitung dari dimulainya kontrak efektif, dan diperkirakan proyek Gas Engine Power Plant Arun berkapasitas 184 MW sudah dapat memperkuat sistem kelistrikan Aceh akhir 2014 atau awal tahun 2015. Proyek dengan dana investasi sekitar Rp 35,4 miliar dan 81,2 Juta Euro ini akan memanfaatkan pasokan gas dari LNG Arun.(SF)

Bagikan Ini!