LNG Dari CBM Diharapkan Dapat Terwujud Sebelum 2014

Minggu, 13 Juni 2010 - Dibaca 2705 kali

JAKARTA. Indonesia ingin menjadi negara pertama penghasil LNG dari gas metana batu bara (CBM). Diharapkan sebelum 2014, sudah dapat dihasilkan LNG dari CBM."Australia bertekad menghasilkan LNG dari CBM tahun 2014. Kalau kita ingin jadi pionir, maka sebelum itu sudah harus bisa menghasilkan LNG dari CBM," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo.Harapan Indonesia untuk menjadi pionir, lanjutnya, dimungkinkan karena infrastruktur telah tersedia yaitu menggunakan kilang Bontang. Jika LNG receiving terminal di Jawa Barat dan Sumatera telah selesai pada tahun 2011, maka LNG dari CBM tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan di Jawa dan Sumatera.Sebelumnya pada acara IndoCBM bulan April lalu, President dan CEO Vico Indonesia Craig Steward, menyatakan tekadnya untuk memproduksi LNG dari CBM pada tahun 2012 dengan memanfaatkan kilang LNG Bontang.Potensi gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) Indonesia sangat besar yaitu yaitu 453,3 TCF yang tersebar pada 11 cekungan hydrocarbon. Dari sumber daya tersebut, cadangan CBM sebesar 112,47 TCF merupakan cadangan terbukti dan 57,60 TCF merupakan cadangan potensial.CBM Indonesia berada di cekungan Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective. Cekungan Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori medium. Sedangkan cekungan Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective.CBM telah diusahakan secara komersial di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, China dan Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemerintah, kondisi pengusahaan CBM di Indonesia lebih mendekati ke Powder River Basin USA dimana tingkat kematangan batu bara berada pada sub-bituminus.

Bagikan Ini!