Masyarakat Bali Diminta Tidak Tolak Pembangunan Pembangkit Listrik

Selasa, 22 September 2009 - Dibaca 1087 kali

JAKARTA. Pemadaman listrik yang melanda Provinsi Bali beberapa waktu lalu akibat rusaknya kabel transmisi listrik bawah laut yang memasok kebutuhan listrik Provinsi Bali dari Jawa. Untuk mengurangi ketergantungan suplai pasokan listrik, Provinsi Bali disarankan memiliki pembangkit sendiri untuk menambah kestabilan pasokan."Pemadaman listrik terjadi akibat rusaknya kabel transmisi bawah laut yang mensuplai pasokan listrik Provinsi Bali dari Jawa", ungkap Menteri ESDM pada saat acara pelepasan mudik bersama pegawai DESDM, Kamis (17/9). Akibat rusaknya kabel transmisi tersebut Provinsi Bali kehilangan pasokan listrik sebesar 200 MW. Sehingga mengalami defisit listrik. "Curah hujan dan gelombang yang tinggi mengakibatkan kerusakan kabel transmisi bawah laut yang mengirimkan pasokan listrik sebesar 200 MW", lanjut Menteri.Kehandalan pasokan listrik Provinsi Bali sangat tergantung pasokan dari Jawa, kondisi demikian sangat rentan, menurut Menteri, sebaiknya Provinsi Bali memiliki pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik saat ini dan masa mendatang.Menteri ESDM menegaskan, "Masyarakat Bali diminta tidak menolak pembangunan Pembangkit Listrik diberbagai lokasi di Bali seperti, Bedugul dan Pemaron karena pembangunan pembangkit listrik itu dapat membuat Bali menjadi mandiri energi. Kita ingin Bali itu suistainable dan itu akan dapat diperoleh jika Bali memiliki pembangkit listrik sendiri".Masyarakat sekitar lokasi pembangunan tidak perlu khawatir, karena setiap pembangunan pembangkit listrik pemerintah telah melakukan proses amdal (analisis dampak lingkungan) sehingga dampak negatif yang timbul dapat dihindari.

Bagikan Ini!