Melihat Lebih Dekat Bangunan Hemat Energi Peraih Penghargaan Subroto 2018: GOP 9 Sinarmas Land

Sabtu, 13 Oktober 2018 - Dibaca 2191 kali

TANGERANG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam gelaran Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto 2018 memberikan penghargaan Efisiensi Energi kategori Bangunan Hemat Energi Gedung Hijau Besar kepada Gedung Office Park (GOP) 9 Sinarmas Land. Tim esdm.go.id pun berkesempatan melihat langsung gedung yang dapat mengurangi emisi sebesar 1,9 juta kg per tahun tersebut, Kamis (11/10), dalam kampanye #aksihematenergi yang digelar oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE, Heriyanto, dalam sambutannya menyebut pemilihan GOP 9 menjadi pemenang utama karena seluruh aspek bangunan dan budaya kerja pegawai dibuat untuk mendukung efisiensi energi sesuai dengan misi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia.

"Industri dipilih menjadi salah satu pihak yang dapat berkontribusi melakukan efisiensi energi dikarenakan penghematan energi di gedung berarti dapat menurunkan emisi gas rumah kaca. Emisi sejalan dengan penghematan energi yang didapat. Penghematan energi di gedung masih memungkinkan 10-30 persen, kira-kira sama dengan penurunan emisi yang dihasilkan", papar Heriyanto.

Heriyanto menambahkan, Kementerian ESDM juga telah bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal membuat aturan gedung hemat energi. "Kita sudah bersinergi dengan Pemda DKI dalam hal building code aturan gedung-gedung yang hemat energi seperti apa. Diharapkan gedung-gedung di DKI Jakarta dapat mengacu pada peraturan nasional berkait pada penghematan energi nasional", ujarnya.

Sejalan dengan Heriyanto, Head of Sustainability Program Strategy and Monitoring PT. Sinarmasland, Ilham Wahyudi, menyebutkan bahwa gedung GOP 9 ini memang dirancang sebagai gedung hemat energi yang juga sudah mendapatkan sertifikasi dari GBCI dengan peringkat platinum.

"GOP 9 dibangun dengan memperhitungkan arah mata angin, untuk area kerja menghadap utara-selatan untuk mengurangi panas matahari, sedangkan untuk area lobby menghadap barat-timur untuk memanfaatkan ventilasi sirkulasi udara dan pencahayaan alami", papar Ilham.

Dengan konsep tersebut, lanjut Ilham, sirkulasi udara dan pencahayaan alami dapat masuk ke area lobby, koridor serta toilet sehingga dapat menggurangi penggunaan Air Conditioner (AC). "Penggunaan AC hanya di area kerja pegawai, untuk dinding-dinding di dekat toilet dibuat seperti sirip-sirip yang bisa di-adjust sehingga udara dari luar bisa masuk. Selain itu penggunaan lampu juga tidak butuh banyak karena memperhitungkan arah bangunan yang bisa memaksimalkan cahaya matahari masuk ke area gedung", lanjutnya.

Pemakaian lampu High Ballast electronic dan lampu tipe LED dengan menggunakan lux sensor dan motion sensor juga dapat mengurangi pemakaian pencahayaan di dalam gedung. Ditambah dengan banyaknya pepohonan dan kolam untuk menurunkan suhu dari luar yang akan ditiupkan ke bagian lobby gedung.

"Gedung dari luar terlihat seperti gelap karena ada lampu yang sudah dimatikan oleh cahaya matahari, kalau sudah mendeteksi 300-350 lux, lampu-lampu di dalam akan mati/padam sendiri karena ada lux sensor. Begitu juga dengan adanya motion sensor, kalau tidak ada orang maka lampu akan otomatis mati", tambah Ilham.

Di area taman juga ada booth untuk mengisi ulang daya baterai telepon genggam yang memanfaatkan cahaya matahari (fotofoltaik) berkapasitas 200 watt, dan terdiri dari 12 buah stop kontak yang mampu mengisi ulang daya 60 telepon genggam per hari.

Tidak hanya gedungnya yang hemat energi, GOP 9 juga menerapkan budaya hemat energi untuk di lingkungan kantor yang mereka namakan green habit. "Dari green building membentuk perilaku orangnya, green habit bagaimana dari karyawan bisa berperilaku hemat energi, kita ingin merubah pola kebiasaan karyawan disini, dengan cara mematikan lampu bila tidak digunakan, cabut colokan, program green habit sebagai dasar melihat campaign yang dilakukan Kementerian ESDM untuk mendukung zero emisi", pungkas Ilham.

Sebagaimana kita ketahui, komitmen Pemerintah pada COP 21 di Paris pada tahun 2015 untuk mendukung upaya mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim sesuai yang telah ditetapkan Presiden RI diwujudkan oleh Kementerian ESDM salah satunya melalui kampanye #aksihematenergi. Kampanyenya tidak hanya dilakukan melalui merubah kebiasaan masyarakat akan penggunaan energi di kehidupan sehari-hari, tetapi juga melibatkan industri besar untuk melakukan efisiensi energi melalui bangunan gedung hemat energi.

Kampanye #aksihematenergi akan terus dilakukan oleh Kementerian ESDM sebagai wujud ajakan bagi seluruh pihak untuk melakukan penghematan energi untuk anak cucu di masa mendatang.

"Hemat Energi, Kini dan Nanti".

Penulis: Bunga Adi Mirayanti

Bagikan Ini!