Mendapat Pasokan Gas Bumi, PLTGU Tanjung Priok dan PLTGU Grati Hemat Rp 4,8 Triliun

Rabu, 30 September 2009 - Dibaca 1797 kali
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIASIARAN PERSNOMOR : 66/HUMAS DESDM/2009Tanggal : 30 September 2009MENDAPAT PASOKAN GAS BUMI, PLTGU TANJUNG PRIOK dan PLTGU GRATI HEMAT Rp 4,8 TRILIUN

Dua Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di sistem kelistrikan Jawa-Bali mendapat pasokan gas bumi sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasokan gas bumi dengan jumlah sebesar 90 MMSCFD ini mampu memberikan penghematan sebesar Rp 4,8 triliun/tahun. Pasokan gas bumi ke dua PLTGU ini membuktikan bahwa konsumen domestik mendapat prioritas dalam pemanfaatan gas bumi.Ke dua PLTGU tersebut masing-masing adalah PLTGU Tanjung Priok, Jakarta dan PLTGU Grati, Jawa Timur. PLTGU Tanjung Priok mendapat pasokan gas bumi sebesar 30 MMSCFD dari BPONWJ/PT Pertamina. Pemanfaatan gas bumi sebesar ini memberikan penghematan sebesar Rp 1,3 triliun per tahun sebagai pengganti pemakaian BBM dan biaya pemeliharaan.Kebutuhan gas bumi untuk PLTGU Tanjung Priok masih cukup besar. Dari cadangan gas bumi yang dihasilkan BPONWJ/PT Pertamina yang saat ini sebesar 60 MMSCFD, PLTGU Tanjung Priok masih kekurangan 90 MMSCFD. Bahkan setelah PLTGU Tanjung Priok blok 3 yang dijadwalkan mulai beroperasi tahun 2012, kekurangan pasokan menjadi 220 MMSCFD.Untuk memenuhi kebutuhan gas tersebut, Pemerintah telah menunjuk konsosium Pertamina, PLN dan PGN untuk membangun stasiun penerima gas terapung di Muara Bekasi.Sedang PLTGU Grati mendapat pasokan gas bumi dari Santos sebesar 60 MMSCFD. Saat ini sedang dilakukan commisioning dan dijadwalkan mulai mendapat pasokan penuh pada bulan Oktober 2009. Pemanfaatan gas bumi ini mampu memberikan penghematan sebesar Rp 3,5 triliun/tahun sebagai pengganti pemakaian BBM dan biaya pemeliharaan.Kebutuhan gas bumi untuk PLTGU Grati (6 unit) mencapai 180 MMSCFD. Sehingga saat ini masih mengalami kekurangan. Berbagai upaya tengah disiapkan untuk mendapatkan tambahan pasokan gas bumi, salah satunya dengan memanfaatkan potensi blok Husky/Parna. Saat ini sedang berlangsung proses lelang. Diharapkan dalam waktu tidak lama lagi kekurangan pasokan gas bumi bisa dipenuhi.

Kepala Biro Hukum dan HumasSutisna Prawira

Bagikan Ini!