Menteri ESDM : 35.000 MW Tidak Bisa Dibangun dengan Business as Usual

Selasa, 14 April 2015 - Dibaca 917 kali

JAKARTA - Indonesia saat ini tengah mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dari segi infrastruktur dan pembangunan. Salah satu komponen penting dalam pembangunan adalah energi, yang merupakan sumber untuk menjalankan roda perekonomian dan pembangunan itu sendiri.

Menteri ESDM, Sudirman Said mencontohkan proyek 35.000 MW dan peningkatan rasio elektrifikasi diatas 95% dalam 5 tahun kedepan yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah. "Kita tidak dapat menerapkan sikap business as usual, sehingga kami telah membentuk sistem satu pintu untuk perizinan di BKPM, serta membentuk manajemen proyek untuk mengisi celah antara PLN dengan proses pembangunan pembangkit independen" ungkap Menteri ESDM pada acara Business Seminar yang bertajuk Norwegian Energy and Maritime Opportunities in Indonesia, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Norwegia, Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Duta Besar Norwegia untuk Republik Indonesia.

Indonesia menghadapi tantangan energi yang cukup berat, terutama terkait dengan pemenuhan kebutuhan energi untuk pembangunan. Pemerintah telah bertekad untuk menjadikan sektor energi sebagai salah satu pemacu pembangunan, dimana selama ini menjadi penghambat dari pembangunan itu sendiri, yang ditandai oleh banyaknya masalah bidang energi yang dihadapi oleh Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Menteri ESDM juga menjelaskan bahwa Pemerintah harus melakukan perubahan dari isu yang paling mendasar, yakni dari lingkup internal pemerintah. Beberapa hal yang saat ini tengah dilakukan pembenahan oleh pemerintah antara lain menghapuskan semua hambatan serta menempatkan individu yang tepat pada posisi-posisi penting dalam pemerintahan.(ITC)

Bagikan Ini!