Menteri ESDM Kunjungi Lapangan Duri, Riau

Jumat, 13 Februari 2015 - Dibaca 1229 kali

JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said didampingi Plh. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengunjungi Lapangan Duri Riau. Kunjungan dimaksudkan untuk melihat secara langsung produksi dan menerima masukkan dari pihak operator Lapangan Duri.

"Lapangan Duri salah satu lapangan yang menghasilkan minyak dengan kontribusi yang besar di Indonesia. Tujuan kunjungan adalah mereview persiapan produksi mereka tahun 2015, karena target kita tetap tinggi untuk Chevron yaitu sekitar 300.000 barel per hari", ujar Menteri mengawali konferensi pers usai kunjungan. Kamis, (12/02/2015).

Selain itu, saat ini Chevron sedang mengalami satu tekanan karena kasus-kasus hukum seperti kasus bioremediasi yang bukan saja karyawan mengalami demoralisasi tetapi juga berakibat mereka tidak berani mengambil keputusan, kita ingin mendengar sendiri sekaligus memberi motivasi bahwa sebetulnya hal-hal yang sudah dilewati kita jalankan saja sesuai hukum tetapi jangan sampai membuat mereka tidak bisa bergerak, lanjut Menteri.

Ditambahkannya, "Saya mendapat penjelasan banyak mengenai inovasi, program efisiensi, dan program-program penghematan lainnya, penyederhanaan prosedur yang mereka sebut Lean Sigma program yang itu tahun lalu berhasil menghemat sampai USD 400 juta dari total cost recovery USD 2,5 milyar, siginifikan dan lumyan besar juga dan tahun ini juga saya rasa mereka akan meneruskan program seperti ini juga", ujar Menteri.

" Secara keseluruhan saya merasa puas dengan cara mereka bekerja", pungkas Menteri.

Lapangan Duri di Riau merupakan andalan produksi minyak dan gas bumi nasional, dalam rangka mengoptimalkan produksi minyak dan gasnya pihak Chevron selaku operator telah menerapkan berbagai teknologi antara lain, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), bahkan EOR yang diterapkan di Lapangan North Duri Area 12 merupakan yang terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penerapkan teknologi EOR ini terbukti mampu memperpanjang usia produksi lapangan dan meningkatkan angka recovery minyak yang dapat terangkat hingga mencapai hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan hanya primary recovery. (SF)

Bagikan Ini!