Menteri ESDM: Mari Pecahkan "Telur" CBM

Senin, 2 Juli 2007 - Dibaca 20408 kali

"Kalau bisa sekitar Juli atau Agustus kontrak wilayah kerja CBM ditandatangani. Mari kita pecahkan 'telur' CBM," kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada pertemuan dengan pejabat eselon I, II, III dan IV di lingkungan Ditjen Migas, akhir pekan lalu.

Dengan penandatanganan kontrak wilayah kerja CBM, menurut Purnomo, akan menjadi sinyal bagi peningkatan investasi di Indonesia.

Peningkatan investasi ini sangat penting mengingat pada tahun 2008 mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 7%, dengan total investasi mencapai Rp 1000 triliun. Sekitar Rp 200 triliun diharapkan dapat diperoleh dari sektor migas.

"Dengan target tersebut, saya mengharapkan CBM bisa memberikan kontribusi pada investasi migas," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Konsorsium Medco-Ephindo telah disetujui melakukan pengembangan CBM di Sumatera Selatan. Sejumlah perusahaan seperti PT PGN-Santos, PT Pertamina EP, PT BA, Vico dan Trans Asia Resources, juga telah menyatakan minatnya. Kawasan yang banyak dilirik adalah Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.

Untuk lebih menarik bagi investor, pemerintah telah menjanjikan bahwa bagi hasil (split) dalam pengembangan CBM akan lebih baik ketimbang minyak dan gas. Namun mengenai besarannya akan tergantung pada kesulitan lapangan. Potensi CBM Indonesia diperkirakan sekitar 400 TCF.

Bagikan Ini!