Menteri ESDM Terima Kunjungan Duta Besar Korea Selatan

Senin, 14 November 2011 - Dibaca 2429 kali

JAKARTA - Menteri ESDM, Jero Wacik didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis, Hadiyanto dan Direktur Pembinaan Program Minyak dan gas Bumi, Heri Purnomo menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young Sun yang didampingi didampingi oleh Lee Kyung-ho, Counselor for Commercial Affairs, Kedubes Korea di Indonesia. Senin, (14/11/2011)."Kita membicarakan mengenai minyak dan gas bumi serta pembangkit listrik. Kerjasama dengan indonesia sangat dibutuhkan, karena Indonesia merupakan partner yang sangat penting untuk Korea," tutur Kim Young Sun usai pertemuan.Kami lanjut Kim, tertarik menanamkan investasi disektor minyak dan gas dan sudah banyak perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia dan Indonesia merupakan salah satu Negara tujuan investasi terbesar perusahaan-perusahaan besar Korea.Pertemuan Bilateral Indonesia-Korea Selatan dimulai pada tahun 1979. Hingga tahun 2006 RI dan Korea telah melaksanakan pertemuan bilateral sebanyak 21 kali dalam bentuk Joint Committee on Energy.Pada tanggal 4 Desember 2006 di Hotel Mulia, Jakarta kedua negara melaksanakan pertemuan Joint Committee on Energy ke-22. Dalam pertemuan tersebut kedua negara sepakat untuk lebih meningkatkan dan mengintensifkan kerjasama sektor energi dan sumber daya mineral yang melibatkan pihak swasta kedua negara. Hal ini ditandai dengan adanya kesepakatan pembentukan Indonesia - Korea Energy Forum (IKEF) melalui penandatanganan MoU antara Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia dan Ministry of Commerce, Industry and Economy, Korea. Energy Forum dimaksud diharapkan menjadi wadah baru bagi kerjasama RI - Korea sektor ESDM di masa mendatang menggantikan Joint Committe on Energy. Ditjen Migas bertindak selaku focal point kegiatan kerjasama tersebut.IKEF telah terlaksana sebanyak empat kali. Penyelenggaraan IKEF pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2007 di Seoul, Korea Selatan. Dalam forum ini dicapai kesepakatan kerjasama investasi sebesar US$ 8,45 Milyar yang terdiri dari 8 proyek, dan ditandatangani 2 MoU.IKEF ke-2 dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2008 di Jakarta, Indonesia. Petemuan membahas dan mendiskusikan tiga tema utama, yakni "Oil and Gas"; "Coal and Minerals"; dan "Electricity, New and Renewable Energy".Penyelenggaraan IKEF ke-3 dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2010, di Seoul, Korea Selatan. Pada Pertemuan diketahui beberapa kerja sama potensial untuk dikembangkan di masa depan diantaranya adalah pengembangan tambang batu bara di Provinsi Jambi, Sumatera, kegiatan Research and Development, Revamping Kilang, minyak pelumas berbasis tanaman, kerja sama dalam bidang survey, inspeksi, dan laboratorium pengujian dalam bisnis migas dan kimia, Pengembangan IPP Mulut Tambang, kerja sama Joint Research and Development dalam biofuel, Li-ion Baterai untuk Mobil Listrik dan Hybrid, Hydrogen Fuel Cells, Super Aspal, dan Bahan Kimia untuk EOR. Selanjutnya, pertemuan The 4th Indonesia - Korea Energy Forum pada tanggal 30 Juni s.d. 1 Juli 2011 di Hotel JW Marriot, Jakarta, hasil-hasil antara lain, Delri menyampaikan peluang-peluang yang terdiri dari kegiatan pengembangan, pengolahan, pembangunan infrastruktur bidang energi dan sumber daya mineral termasuk program-program sektor energi yang menjadi bagian dalam Master Plan of Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-2015 dan Pihak Korea menyampaikan usulan kerjasama dalam pembangunan proyek-proyek energi dan mineral di Indonesia seperti mega proyek CNG yang meliputi pengembangan lapangan gas stranded, fasilitas transportasi dan penyimpanan CNG serta pembangunan pabrik gas amonia. Selain itu, pihak Korea juga mengharapkan kerjasama dalam hal FSRU terminal construction, pengembangan CBM, eksplorasi bijih tembaga di Flores, usulan MoU mengenai proyek solar power serta mengenai status pengembangan energi baru terbarukan Korea.(SF)

Bagikan Ini!