Menteri ESDM Tinjau Kilang Cilacap Yang Terbakar

Senin, 4 April 2011 - Dibaca 2216 kali

CILACAP -- Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh didampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Minggu malam (3/4), melakukan peninjauan ke kilang PT Pertamina di Cilacap yang terbakar. Pagi ini, Senin (4/4), Menteri ESDM kembali akan meninjau kilang tersebut.

Perkembangan tangki yang terbakar, VP Corporate Communication PT Pertamina M. Harun, dalam siaran persnya menjelaskan, hingga Minggu (3/4) pukul 19.00 WIB, Pertamina telah berhasil memadamkan 2 dari 3 tangki yang terbakar, kedua tangki tersebut adalah tangki 31-T2 dan tangki 31-T3. Saat ini pemadaman difokuskan kepada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50% dengan menyemprotkan foam secara terus menerus dan upaya isolasi serta pendinginan pada tangki 32-T104.

Dikemukakan, isolasi dilakukan dengan menginjeksikan foam kedalam tangki dan menyemprotkan air secara terus menerus ke tangki 32-T104 untuk menjaga temperature fluida didalam tangki dibawah 50oC. Hal ini untuk mencegah api menjalar ke tangki 32T-104 yang berada disebelah Timur tangki 31-T7. Pertamina akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab terjadinya insiden dan besarnya kerugian, pasca pemadaman yang saat ini masih berlangsung.

Pertamina juga telah mengalirkan produksi kilang ke Terminal Transit Lomanis yang terdiri dari minyak tanah sebesar 7300 KL, premium sebesar 13.000 KL dan solar 28.000 KL. Dari Terminal Transit Lomanis BBM ini selanjutnya disalurkan melalui pipa ke depot Padalarang, Ujung Berung, Tasikmalaya, Rewulu dan Depot Teras.

"Pertamina menjamin pasokan BBM dalam kondisi aman dengan volume stok premium, solar dan kerosin (minyak tanah) dijaga pada level 3,2 juta KL. Untuk avtur akan mulai dikapalkan pada 4 April sebesar 17.000 KL ke Depot Manggis, Bali dan Soekarno Hatta," papar Harun.

Pertamina telah menyiagakan pasokan sebesar 400.000 barel premium yang sewaktu-waktu dapat digunakan apabila diperlukan untuk menambah pasokan. Dengan pertimbangan safety pelayanan LPG yang selama ini dipenuhi dari Kilang Cilacap telah dialihkan pasokannya, khusus untuk Jawa Tengah bagian barat akan mengambil dari Kilang Balongan sedangkan untuk pasokan Jawa Tengah bagian timur akan mengambil dari Terminal Elpiji Tanjung Emas sehingga kebutuhan masyarkat dapat terpenuhi seperti biasa.

Jumlah tangki yang terbakar sebanyak 3 tangki dari total 207 tangki yang berada di dalam kompleks Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Tangki-tangki yang berada di kompleks kilang terdiri dari tangki komponen yaitu tangki yang menyimpan bahan-bahan yang akan diolah untuk menjadi produk BBM dan tangki produk yaitu tangki yang menyimpan Bahan Bakar yang sudah menjadi produk BBM seperti premium, kerosin (minyak tanah), solar maupun avtur. Tangki-tangki tersebut memiliki kapasitas yang bervariasi antara 2400 KL hingga 117.000 KL.

Kejadian kebakaran kepada ke 3 (tiga) tangki ini merupakan kebakaran yang terjadi pada tangki komponen yaitu 31-T2 yang berisi HOMC (High Octane Mogas Component) sebagai bahan baku penambah oktan pada premium (Octane Booster) dan tangki 31-T3 & 31-T7 yang berisi NAPTHA.Seperti diketahui, terjadi kebakaran pada tangki 31 T-2 kilang Refinery Unit IV Cilacap milik Pertamina pada pukul 04.55 WIB pada Sabtu (2/4). Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. (TW)

Bagikan Ini!