Museum Geopark Batur: Instrumen Pengawal Konservasi, Edukasi, dan Kesejahteraan Masyarakat

Jumat, 1 April 2016 - Dibaca 2156 kali

BANGLI - "Membangun tanpa merusak, menjaga keseimbangan lingkungan, adalah tantangan kita bersama sebagai bangsa yang terus menerus sedang membangun, dan mau tidak mau akan bersinggungan dengan keseimbangan alam," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam peresmian Museum Geopark Batur, di Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Jumat (1/4).

Museum Geopark Batur, menurut Sudirman, akan menjadi tempat pembelajaran dan patokan bagaimana memberikan contoh kepada generasi berikutnya, yakni membangun tanpa merusak keseimbangan alam. "Saya kira, maksud dari dibangunnya Museum Geopark Batur, selain menjadi tempat belajar sejarah alam dan bagaimana budaya berproses, juga bagaimana kita berinteraksi dengan alam, yang mau tidak mau pembangunan akan berjalan terus," lanjut Sudirman.

Museum Geopark Batur memamerkan informasi mengenai Geopark Batur yang telah menyandang predikat internasional sebagai anggota Unesco Global Geopark sejak September 2012 lalu. "Unesco telah membuktikan bahwa Geopark Batur dapat digunakan sebagai instrumen yang handal sekaligus untuk multi tujuan, yaitu pelestarian lingkungan, sebagai sarana pendidikan anak bangsa memahami potensi negeri, dan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi rakyat," jelas Sudirman.

"Saya ingin mendorong gagasan agar Museum Geopark Batur dapat dikembangkan menjadi pusat kegiatan 'Centre of Excellence Geopark Indonesia' supaya dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembelajaran pembangunan geopark di Indonesia, sekaligus menerapkan tujuan mulia geopark sebagai instrumen pengawal konservasi, edukasi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat," tutur Sudirman.(DKD) Lihat Video Terkait

Bagikan Ini!