One Hour University, Hadirkan Dr. Handry Satriago Presiden GE Indonesia

Selasa, 29 September 2015 - Dibaca 1180 kali

JAKARTA - Kuliah satu jam (one hour university) Badan Diklat ESDM hadirkan Presiden General Electric Indonesia, Dr. Handry Satriago. Presiden GE Indonesia tersebut, tercatat sebagai pemimpin termuda dalam sejarah GE Global. Prestasi itu diraihnya melalui perjuangan yang keras, penuh semangat, all-out dalam memenuhi kebutuhan intelektual dan kesehariannya. Handry dipercaya dan aktif menjadi Gubernur di America Chamber of Commerce Indonesia, dan sebagai anggota komite Indonesia di US-ASEAN Business Council. Selasa (29/9).

Sebagai putera Indonesia yang berkarir di perusahaan multinasional berkelas dunia yang juga aktif di sektor minyak dan gas bumi, menjadi penting bagi kita semua untuk belajar darinya. "General Electric adalah sebuah perusahaan yang dikenal sebagai unversitas terbaik di dunia dalam negembangkan sumber daya manusia tentu akan sangat penting bagi Kementerian ESDM ini untuk belajar darinya, terutama Badan Diklat ESDM yang menjadi centre of excellence bagi pengembangan human capital di Kementerian ini," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji.

"Pengalaman Pak Handri sendiri juga akan sangat bermakna bagi semua hadir untuk bisa berupaya dan bekerja keras, paling tidak sekuat upaya Beliau bahkan lebih kuat lagi, " tambah Teguh.

Kepala Badan Diklat ESDM, Djadjang Sukarna juga menambahkan, Handry Satriago memiliki catatan karir yang panjang, tetapi satu hal yang penting yang terakhir yang kita lihat dimana General Electric dibawah Beliau bisa mengalami lompatan empat kali lipat pendapatanya."Penting sekali kita mendengar pengalaman Beliau," ujar Djajang.

Mengawali kuliahnya, Handri mengatakan, pembicaraan mengenai kepemimpinan bagi banyak orang fokusnya hanya pada pemimpin, oleh karena yang sering kita dengar itu adalah, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, bagaimana punya kharisma, membuat visi dan sebagainya, sehingga ga ada kita dengar dalam sebuah acara bagaimana menjadi follower yang baik, itu sebuah kesalahan terbesar karena kepemimpinan itu terdiri dari tiga hal penting dan tidak ada resep generik untuk kepemimpinan yang bisa dipakai oleh sebuah organisasi. "Jadi kalau ada konsultan datang dan mengatakan kita bisa kasih resep generik untuk sebuah managemen kepemimpinan yang anda bisa langsung ambil, impossible," ujar Handry.

Mengapa demikian, karena manajemen adalah info dinamis, leadership juga dinamis yang bisa berkaitan dengan situasi dan siapa yang dipimpin, jelas Handry.

Menurut Handry ada tiga hal dalam kepemimpinan yang perlu diperhatikan, leader itu sendiri, kedua adalah followers dan ketiga adalah situasi. Dalam konteks yang berbeda tiga hal ini maka cara memimpin juga mengalami perubahan yang mendasar. Bahkan, "penyakit" yang hadir dalam konteks ini adalah "penyakit narsistik" yakni pemimpin yang pernah berhasil pada suatu orgnisasi dan menerapkannya kemudian pada organisasi yang lainnya, biasanya pemimpin yang seperti ini kurang berhasil karena dia tidak mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian pada lingkungan yang baru maupun followersnya. (SF)

Bagikan Ini!