Pemahaman Masyarakat Tentang BBN Perlu Diubah

Kamis, 16 April 2009 - Dibaca 3946 kali

JAKARTA. Selama ini sebagian konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) menganggap Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai bahan bakar alternatif sehingga merupakan hal yang wajar bila harga BBN selalu dikaitkan dengan harga BBM. "Pemahaman ini perlu diubah karena BBN bukan hanya sebagai bahan bakar alternatif tetapi sudah merupakan sumber energi terbarukan yang harus dikembangkan dalam rangka mencapai ketahanan energi nasional," jelas Direktur Jenderal Migas Departemen ESDM, Evita H Legowo di Jakarta (7/4).Dirjen Migas melanjutkan, untuk dapat mengubah pemahaman tersebut diperlukan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan termasuk produsen BBN (APROBI), misalkan dengan ikut mensosialisasikan pemanfaatan BBN sebagai bahan bakar lain kepada masyarakat.Pemerintah telah melakukan berbagai usaha dalam rangka pengembangan dan peningkatan pemanfaatan BBN domestik. Salah satunya dengan memasukkan unsur BBN ke dalam spesifikasi BBM yang beredar di dalam negeri sampai dengan 10% volume. Selain itu, tengah dikembangkan Desa Mandiri Energi (DME) yang berbasis BBN untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pedesaan di dalam penyediaan dan pemanfaatan BBN.Pemerintah juga tengah mengajukan usulan alokasi subsidi BBN kepada Dewan Perwakilan Rakyat serta menyusun formula harga patokan BBN yang menuju harga keekonomiannya. "Kami sedang berusaha menyusun kembali formula harga Jenis BBM Tertentu (BBM PSO) dengan memasukkan komponen harga BBN dalam struktur harga BBM," ungkap Dirjen Migas Evita H Legowo.

Bagikan Ini!