Pembangunan Jaringan Gas Kota Prabumulih Capai 38.650 SR

Kamis, 6 Juli 2017 - Dibaca 2615 kali

PRABUMULIH - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau infrastruktur jaringan gas (jargas) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Kamis (6/7). Dalam kunjungannya ini, Jonan memastikan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 38.650 sambungan rumah (SR) yang dibangun sejak tahun 2012. "Dari total sambungan rumah tersebut, terdapat 34.603 SR atau 89,52% yang telah dialiri gas dari PT Pertamina EP Aset 2 Prabumulih," ujar Jonan.

Pembangunan jargas sebanyak 38.650 SR di Kota Prabumulih tersebut dilaksanakan dalam tiga skema, yakni:

  1. Jargas penugasan Pemerintah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (APBN TA) 2012 sebanyak 4.650 SR. Jargas tersebut telah dibangun pada tahun 2012 dan mulai beroperasi pada 20 Juli 2013.
  2. Jargas penugasan Pemerintah APBN TA 2016 sebanyak 32.000 SR dengan anggaran sebesar Rp 493,6 miliar. Infrastruktur jargas tersebut dibangun pada tahun 2016 dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 2016.
  3. Jargas pengembangan investasi PT Pertamina (Persero) tahun 2015-2016 sebanyak 2.000 SR dengan nilai investasi sebesar Rp 30 miliar, yang dibangun pada tahun 2016 dan pertama beroperasi pada 17 Januari 2017.

Tahun 2017, Kementerian ESDM menargetkan untuk membangun 59.809 SR yang tersebar di 9 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Pembangunan jargas merupakan salah satu prioritas utama arahan Presiden RI Joko Widodo. Pembangunan dalam bentuk apapun diarahkan kepada pemerataan yang luar biasa. Prioritasnya bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh lebih membutuhkan penghematan.

Program Jaringan gas rumah tangga melalui pipa merupakan bagian dari program prioritas nasional. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat sekaligus konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Jargas sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan LPG dalam tabung, antara lain:

  1. Hemat Pengeluaran, pelanggan pengguna jargas senang dengan harga energi yang hemat karena Natural Gas merupakan energi primer dengan harga yang kompetitif;
  2. Tidak dibutuhkan penyimpanan karena jargas disalurkan kepada pelanggan melalui pipa di mana pipa merupakan salah satu sarana yang paling stabil;
  3. Handal, Pertamina melalui PT Pertagas Niaga memiliki keuntungan dalam pasokan gas melalui eksplorasi dan produksi Pertamina EP aset 2;
  4. Aman karena gas diberikan bau yang akan mendeteksi adanya kebocoran;
  5. Biaya Perawatan rendah
  6. Ramah lingkungan (DKD)

Bagikan Ini!