Pemerintah Ajak Hiswana Migas Ikut Mempercepat Program BBM Satu Harga

Kamis, 23 Februari 2017 - Dibaca 2160 kali

SURABAYA - Menteri ESDM, Ignasius Jonan membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang diselenggarakan di Hotel Bumi Surabaya (23/2). Dalam sambutannya Menteri Jonan mengajak agar pengusaha yang tergabung dalam Hiswana Migas untuk turut serta dalam memajukan pembangunan nasional melalui Program BBM Satu Harga yang faktor penting keberhasilannya dipengaruhi oleh penambahan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) dan penambahan SPBU di tiap daerah.

"Agar Program BBM Satu Harga berhasil, harus memperbanyak APMS dan memperbanyak SPBU", terang Menteri Jonan di hadapan perwakilan anggota Hiswana Migas se Indonesia.

Dalam rangka memaksimalkan keberhasilan Program BBM Satu Harga, pemerintah juga tengah merancang draf Peraturan Menteri (Permen) tentang anjuran pemasangan 1 nozzle Bahan Bakar Gas (BBG) di tiap SPBU untuk menarik minat pengguna BBM beralih menggunakan BBG untuk kendaraan bermotornya

"Kita tengah merancang draf Peraturan Menteri, apakah nanti 5 nozzle satunya Gas (untuk BBG) atau 4 nozzle untuk satunya gas dan semua itu tengah dirancang", ujar Jonan.

Selain menggunakan draf Permen, untuk menarik minat pengusaha SPBU Pemerintah juga mengusulkan pemberian margin yang menarik bagi pengusaha SPBU yang telah memasang nozzle gas. Tujuannya semata-mata agar pengusaha tertarik berinvestasi di BBG dan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjalankan Program BBM Satu Harga hingga ke pelosok negeri di Indonesia.

"Pemerintah akan mengatur Pemberian margin yang menarik kepada pengusaha SPBU yang telah memasang nozzle gas agar pengusaha tetap bisa mempertahankan usahanya dengan baik", tambah Jonan.

Diakhir sambutannya, Menteri ESDM mengulang kembali permohonan dukungan kepada anggota Hiswana Migas untuk menjalankan Program BBM Satu Harga dan aturan ini harus segera diterapkan agar nanti diharapkan banyak produsen otomotif yang akan membuat dual fuel karena kemudahan ketersediaan memperoleh Bahan Bakar Gas di setiap SPBU di Indonesia. Dan Pemerintah juga akan meminta bantuan Kementerian Keuangan untuk memberikan insentif bea masuk bagi produsen otomotif yang menerapkan dual fuel.

"Dan nanti saya akan mencoba membicarakan dengan Kemenkeu untuk memberikan insentif bea masuk bagi produsen otomotif yang menerapkan dual fuel" tutup Jonan. (RD)

Bagikan Ini!