Penandatanganan Nota Kesepahaman Gas Bumi Untuk Sektor Transportasi Tahun 2012

Senin, 23 April 2012 - Dibaca 3253 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 16/HUMAS KESDM/2012
Tanggal: 23 April 2012

PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN GAS BUMI UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI TAHUN 2012
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, pada hari Senin, tanggal 23 April 2012, menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman Gas Bumi untuk Sektor Transportasi tahun 2012. Penandatanganan ini dilakukan di Lobby Utama Kementerian ESDM.

Diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas pada sektor transportasi merupakan salah satu bukti keseriusan Pemerintah untuk memberikan pilihan bahan bakar transportasi dan mengurangi BBM yang harganya mahal dan tidak ramah lingkungan. Ini merupakan amanat UU No 30 tahun 2007 tentang Energi yang mengamanatkan perlunya diversifikasi untuk pengurangan penggunaan minyak bumi dan hal ini sejalan dengan Perpres No. 5 tahun 2006 bahwa target bauran energi pengunaan minyak bumi dari 51% menjadi 20% pada tahun 2025.

Sampai saat ini, pemanfaatan gas bumi untuk sektor transportasi belum maksimal terutama karena kurangnya pasokan gas, terkendala infrastruktur serta dirasa masih mahalnya converter kit oleh para pengemudi angkutan umum. Untuk itu melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011, Kementerian ESDM cq Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi melaksanakan pembangunan infrastruktur pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Kota Palembang sebanyak 4 unit, dan pada tahun 2012 akan ditandatanganinya nota kesepahaman pasokan gas antara Pemerintah dengan Produsen gas, dan penyiapan infrastruktur dengan anggaran APBN.

Alokasi gas bumi sebesar 35,5 MMSCFD dialokasikan pada daerah :
  • Jabodetabek, dimana gas dipasok dari PT Pertamina EP, Medco E&P Indonesia, PT PHE ONWJ, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan JOBP Talisman Jambi-Merang, dengan total volume gas 23,1 MMSCFD.
  • Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, dipasok dari PHE West Madura Offshore dan Santos dengan total volume gas sebesar 10,2 MMSCFD; dan
  • Palembang, dipasok oleh SP2J dan Pertamina EP dengan total volume gas sebesar 2,2 MMSCFD.
Pada tahun 2012, Pemerintah akan membangun infrastruktur gas bumi SPBG di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo dimana SPBG akan dibangun di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya. SPBG LGV akan dibangun terutama di daerah-daerah yang tidak tersedia alokasi gas bumi dan infrastruktur pipa gas seperti Bandung, Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 2012, Pemerintah juga akan membagikan 25.500 unit converter kit kepada kendaraan dinas dan angkutan umum. Program ini diharapkan dapat menghemat 0,3 juta KL BBM atau subsidi BBM sekitar Rp 1,5 Triliun.

Program diversifikasi dari BBM ke gas pada sektor transportasi merupakan salah satu program prioritas nasional yang memberikan keuntungan bagi masyarakat dan Pemerintah.

Keuntungan bagi masyarakat adalah memperoleh bahan bakar yang harganya lebih murah, bersih dan sesuai dengan tuntutan teknologi permesinan kendaraan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat sedangkan bagi Pemerintah, penggunaan bahan bakar gas dapat menjamin ketahanan energi, menghemat subsidi, meningkatkan jaminan pasokan energi dalam negeri dan mensukseskan program langit biru serta mengenalkan energi alternatif kepada masyarakat.

Kepala Biro Hukum dan Humas



Susyanto

Bagikan Ini!