Pendanaan Proyek Transmisi Untuk Proyek 10.000 MW Tuntas

Senin, 27 Desember 2010 - Dibaca 3198 kali

JAKARTA. PT PLN (Persero) menggandeng empat bank nasional untuk mendanai proyek transmisi yang terkait program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW (Fast Track Program/FTP) tahap I. Empat bank tersebut yakni Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank BCA akan mendanai porsi valas sebesar ekivalen Rp. 1.067.683.579.600,- untuk proyek transmisi milik PLN berupa Gardu Induk Gas Insulated & Under Ground Cable Switchgear PLTU 1 Banten - Suralya dan Conventional Substation PLTU 1 Banten - Suralaya di pulau Jawa.Kerja sama PLN dengan sindikasi perbankan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi bank jangka panjang oleh Direktur Utama PLN Dahlan Iskan dengan Direktur Bisnis Kelembagaan Bank BRI Asmawi Syam, Direktur Business Banking Bank BNI Krishna Soeparto, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok dan Presiden Direktur Bank BCA Djohan Emir Setijoso dengan disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutang Rahmat Waluyanto. Acara penandatanganan berlangsung di PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Jakarta (27/12).Dengan ditandatanganinya kredit porsi valas ini maka seluruh komitmen pendanaan untuk proyek transmisi terkait FTP telah diperoleh PLN. Dimana sebelumnya pada Desember 2009 telah ditandatangani pendanaan porsi rupiah untuk proyek transmisi FTP antara PLN dengan Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank BCA."Keberhasilan ini akan semakin memacu semangat dan kerja keras PLN dalam penyelesaian konstruksi proyek pembangkit dan transmisi FTP 10.000 MW sehingga dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan", kata Dirut PLN Dahlan Iskan. Hal ini tentunya sangat strategis dalam memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional. "Proyek yang didanai bank nasional ini akan menghemat biaya operasi PLN sebesar Rp 3 triliun per tahun karena bisa menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak yang mahal dengan pembangkit berbahan bakar batubara yang lebih murah", lanjut Dahlan.Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Hutang Depkeu Rahmat Waluyanto mengatakan bahwa pendanaan proyek ini dijamin sepenuhnya oleh pemerintah.Dalam waktu dekat, PLN juga akan menandatangani dua perjanjian kredit lainnya untuk tiga proyek PLTU FTP sebagai penutup dari serangkaian perjanjian kredit perbankan yang dilakukan PLN dalam mendukung pendanaan proyek FTP.Fast Track ProgramDalam rangka memenuhi permintaan listrik nasional serta mendukung pertumbuhan ekonomi, PLN mendapat penugasan dari pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 71/2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 59/2009 untuk membangun sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Sebanyak 36 (tiga puluh enam) pembangkit listrik berbahan bakar batubara, 10 (sepuluh) di Pulau Jawa dan 26 (dua puluh enam) di luar Pulau Jawa, beserta proyek transmisinya termasuk dalam Fast Track Program tahap I. Salah satu proyek yaitu PLTU Labuan di Propinsi Banten telah beroperasi akhir tahun lalu, sementara PLTU Indramayu di Jawa Barat dan PLTU Rembang di Jawa Tengah juga akan segera beroperasi akhir tahun ini. Beberapa PLTU di luar Pulau Jawa juga akan segera beroperasi pada awal tahun 2011. Keseluruhan proyek pembangkit tersebut beserta proyek transmisi menyerap investasi sekitar US$ 10 miliar, dimana 85% pendanaannya berasal dari kredit perbankan dalam dan luar negeri.

Bagikan Ini!