Penduduk dan Wisatawan Dilarang Mendekati Kawah Aktif dalam Radius 1.5 Km
BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 Km dari kawah aktif. Peringatan ini dikeluarkan terkait dengan peningkatan status Gunung Tangkuban Perahu menjadi Waspada (Level II) dari sebelumnya Normal (Level I).
"Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan, visual dan suhu air danau kawah serta analisis data tersebut maka terhitung tanggal 23 Agustus 2012 pukul 23:00 WIB status kegiatan G.Tangkubanperahu dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II)," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono.
Sehubungan dengan peningkatan status tersebut lanjut Surono, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan meningkatkan pemantauan secara intensif guna melakukan evaluasi kegiatan G. Tangkubanperahu dan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Status kegiatan G. Tangkubanperahu akan diturunkan/dinaikkan jika terjadi penurunan/ peningkatan aktivitas vulkanik," imbuh Surono.
Sejak 13 Agustus 2012, teramati adanya peningkatan cukup signifikan aktivitas gempa vulkanik G. Tangkubanperahu yang ditandai oleh makin meningkatnya jumlah harian Gempa Vulkanik Dangkal (VB) maupun Gempa Vulkanik Dalam (VA). Aktivitas Gempa Vulkanik tersebut selanjutnya diikuti oleh tremor menerus selama 4 jam (amplituda 5 - 20 mm) pada tanggal 23 Agustus 2012 pukul 00.00 - 04.00 WIB. Sampai saat ini masih terekam gempa-gempa vulkanik dangkal.
Gunungapi Tangkubanperahu merupakan gunungapi aktif strato yang memiliki 9 kawah. Dua kawah utama di puncak adalah K. Ratu dan K. Upas berdiameter masing-masing sekitar 1000 m dengan kedalaman kawah sekitar 400 m. Secara administratif terletak di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Erupsi G. Tangkubanperahu yang tercatat dalam sejarah adalah berupa letusan-letusan freatik yang bersumber terutama dari K. Ratu. Kawah Ratu merupakan tempat aktivitas utama G. Tangkubanperahu yang selama periode erupsi 1829-1994 setidaknya telah mengalami 3 kali letusan magmatik (kolom asap maksimal mencapai 2 km) dan 4 kali letusan freatik. (SF)
Bagikan Ini!