Peran Energi Terbarukan Meningkat dalam Mitigasi Dampak Perubahan Iklim

Senin, 11 Mei 2009 - Dibaca 4771 kali

JAKARTA. Energy Research Centre of the Netherlands (ECN) mengemukakan bahwa peran energi terbarukan dalam berbagai kegiatan, khususnya dalam mitigasi dampak perubahan iklim akan semakin meningkat. Hal tersebut disampaikan perwakilan ECN pada pertemuan informal dengan tema "Mapping Goods, Trade Flows and Trade Barriers in the Renewable Energi Sector: Implications for Enviromental Goods Negotiations", yang dilangsungkan di Jenewa, Swiss, 24 April 2009.

Menurut ECN, hingga saat ini sumber daya yang paling banyak digunakan adalah energi hidro. Walaupun energi hidro melimpah di alam, ketersediaannya semakin terbatas. Oleh karena itu, peningkatan penggunaan sumber daya lain seperti energi matahari dan angin perlu dipertimbangkan. Di samping itu, jenis energi laut, geothermal, dan biomass masih dapat dieksplorasi lebih jauh untuk mengurangi dampak perubahan iklim akibat penggunaan bahan bakar fosil.

Pada pertemuan tersebut dibahas pentingnya mapping yang baik dalam pengelolaan energi terbarukan sebagai suatu komoditas dengan menggunakan data yang akurat, penggunaaan teknologi yang tepat, pemahaman tentang arus perdagangan, serta keterlibatan beberapa ahli dan peneliti khususnya dalam melakukan negosiasi perdagangan. Beberapa hal di atas akan menentukan arah dan hasil negosiasi terkait dengan perdagangan produk dan jasa ramah lingkungan dalam kerangka WTO.

Pertemuan informal yang diselenggarakan oleh International Centre for Trade and Sustainable Development (ICTSD) tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang liberalisasi perdagangan dalam mempromosikan global environmental concerns. Pertemuan dihadiri antara lain oleh perwakilan dari Komisi Eropa, Jepang, China, Filipina, Indonesia, AS, Australia, India dan Brazil, serta pembicara dari World Customs Organization (WCO), Warwick University dan Energy Research Centre of the Netherlands (ECN).

Bagikan Ini!