Perkembangan 3 Gunungapi Berstatus SIAGA

Rabu, 10 Oktober 2007 - Dibaca 5234 kali

Kesimpulan itu didapat berdasarkan pemantauan secara intensif yang dilakukan guna mengevaluasi tingkat kegiatan ketiga gunungapi tersebut. Apabila aktivitas ketiga gunungapi tersebut kembali menurun, maka satusnya dapat diturunkan. Petugas baik di Pos Pematau maupun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa terus menerus melakukan pemantauan terhadap aktivitas ketiga gunungapi tersebut.

Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, dari hasil pengamatan petugas pos pengamatan di ketiga gunungapi tersebut didapatkan informasi G. Soputan data kegempaan tercatat 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplituda 25 mm dan lama gempa 80 detik, pengamatan secara visual teramati asap putih tipis dengan ketinggian 5-10 m sedangkan catatan kegempaan untuk G. Karangetang terjadi 13 kali gempa tektonik jauh dengan amplituda yang bervariasi antara 4 - 45 mm, 5 kali gempa vulkanik dalam dengan amplituda bervariasi antara 7-16 mm, gempa fase banyak terjadi 17 kali dengan amplituda antara 4 - 9 mm dan tercatat beberapa kali gempa tremor, untuk pengamatan secara visual teramati asap putih tipis dengan tinggi 50 meter, terlihat sinar api dengan tinggi 10 -25 meter, suara gemuruh lemah sering terdengar dan tetap berpotensi terjadi letusan strombolian leleran lava pijar dan guguran lava yang diikuti awan panas guguran

Sedangkan catatan kegempaan dan pengamatan visual untuk G. Kelud mencatat 5 kali gempa tremor vulkanik dengan variasi amplituda maksimum antara 0.5 - 0.75 mm dengan lama gempa antara 25 - 90 detik, 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum bervariasi antara 4.5,2 - 12.5 mm serta 3 kali gempa low frekuensi dan 1 kali gempa vulkanik dalam, temperatur air danau dan kawah menunjukkan kelembaban 80%, kondisi temperatur air danau kawah meningkat dengan warna air danau kawah hijau keputih-putihan dan hasil pengukuran Hasil pengukuran Flux CO2 adalah 344 ton / hari dengan kandungan H2S, HCO3, Na, Cl dan unsur kimia air lainnya yang masih tinggi dan gempa fluktuatif masih terus mengiringi aktivitas gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jatim.

Untuk itu direkomendasikan bagi masyarakat disekitar ketiga gunung api agar tetap tenang, tidak terpancing isyu-isyu yang tidak jelas tentang letusan. masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB. pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan disekitar kawah, mewaspadai terjadinya bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar pada musim hujan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi setempat (selaku Ketua SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten (selaku Ketua SATLAK PB) tentang aktivitas ketiga gunungapi tersebut,
dalam kondisi darurat, Pos Pengamatan Gunungapi dapat mengambil langkah - langkah strategis berkoordinasi dengan SATLAK PB atas persetujuan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk tindakan penyelamatan/pengungsian.


Bagikan Ini!