Perkembangan Aktifitas Vulkanik dan Tektonik Sepanjang Bulan Agustus 2008

Minggu, 31 Agustus 2008 - Dibaca 3662 kali

Gunungapi yang berstatus Siaga (Level III) tersebut adalah G. Ibu yang terdapat di Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Sedang lima belas gunungapi yang berstatus Waspada (Level II) adalah G. Anak Krakatau, G. Dukono, G. Soputan, G. SemeruL, G. Lewotobi, G. Egon, G. Gamalama, G. Papandayan, G. Lokon, G. Talang, G. Kelud, G. Karangetang, G. Kerinci, G. Gamkonora dan G. Bromo.

Khusus untuk gunungapi Ibu yang hingga kini masih berstatus Siaga, Kepala Pusat Vulnaologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktifitas pendakian maupun aktifitas lainnya dalam radius 2 Km dari kawah. Selain itu, jika terjadi hujan abu cukup deras disarankan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut karena dikhawatirkan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.
Hingga kini Pusat Vulkanologi terus melakukan pemantauan secara intensif untuk mengevaluasi gunungapi-gunungapi berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat (Satlak PB dan Satkorlak PB).

Gempabumi

Sepanjang bulan Agustus 2008 telah terjadi gempabumi diberbagai wilayah Indonesia sebanyak 36 kali, dengan variasi magnituda antara 5-6 Scala Richter (SR). Namun gempa tersebut tidak menyebabkan gelombang tsunami. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mencatat gempa dengan magnituda terbesar yaitu 6,9 SR terjadi di Provinsi Maluku (243 km BaratLaut Saumlaki) pada tanggal 5 Agustus 2008, pukul 03:45:15 WIB, dikedalaman 171 Km, pusat gempa berada pada koordinat 3.450 LS - 101.650 BT.

Dalam keterangannya Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono menjelaskan, kondisi geologis sekitar Sumlaki, Maluku merupakan wilayah yang rentan terhadap goncangan gempabumi, karena umumnya wilayah tersebut tersusun oleh endapan aluvium berumur kuarter dan endapan sedimen serta endapan gunungapi berumur tersier yang telah mengalami pelapukan sehingga bersifat urai, lepas dan tidak kompak.

Penyebab gempabumi itu sendiri lanjut Kepala Pusat, diperkirakan akibat tumbukan antar Lempeng Indo- Australia dan Lempeng Eurasia.

Gempa terakhir terjadi tanggal 30 Agustus 2008 pada pukul 02:34:37 WIB, dengan magnituda 5.1 SR, pada kedalaman 30 Km berjarak 45 km Baratlaut Lais-Bengkulu. Gempa tersebut berpusat di koordinat 3.450 LS - 101.650 BT dan tidak memicu gelombang tsunami walaupun berada pada kedalaman yang dangkal.

Bagikan Ini!