Pertambangan yang Mengedepankan Prinsip Keanekaragaman Hayati
Keberlanjutan suatu bangsa bergantung kepada bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki guna kesejahteraan rakyatnya. Salah satu sumber daya alam penting yang dimiliki Indonesia adalah keanekaragaman hayati yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa kita dan generasi selanjutnya. Indonesia memiliki posisi yang penting dalam tatanan keanekaragaman hayati global karena Indonesia adalah satu dari sepuluh negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang paling tinggi, atau sering disebut megadiversity country.
Walaupun Indonesia hanya mencakup 1,3% dari luas daratan dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna yang tinggi seperti:
Sekitar 12% (515 spesies, 39% endemik) dari total mamalia dunia, urutan kedua dunia
7,3% (511 spesies, 150 endemik) dari total reptil dunia, urutan keempat dunia
17% (1531 spesies, 397 endemik) dari total burung dunia, urutan kelima dunia
270 spesies amfibi (100 di antaranya endemik), urutan keenam dunia
2827 spesies invertebrata
35% spesies primata (18% enedemik), urutan keempat dunia
121 spesies kupu-kupu (44% endemik)
Perlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara bijaksana sangatlah penting saat bangsa Indonesia memasuki abad ke 21, suatu era yang sering kali dinamakan sebagai "era biologi". Dalam abad ini, industri yang berbasiskan biologi akan berkembang pesat seperti farmasi, kesehatan, makanan, pertanian dan kosmetik. Industri-industri ini akan sangat bergantung kepada keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan bakunya. Pengembangan industri-industri ini hanya bisa dicapai apabila keanekaragaman hayati tetap terjaga.
Subsektor pertambangan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, tidak kurang dari Rp 51 triliun telah dikontribusikan subsektor ini terhadap penerimaan negara pada tahun 2009. Walau memiliki peranan yang cukup vital, tidak bisa dipungkiri bahwa praktek pertambangan itu sendiri mengubah bentang alam dan otomatis akan mempengaruhi keanekaragaman hayati lokal spesifik. Terlebih lagi banyak lokasi pertambangan di Indonesia berada dalam kawasan hutan.
Mungkin terlintas pertanyaan di benak kita, bagaimana praktek-praktek pertambangan yang prinsip keanekaragaman hayati. Beberapa hal berikut ini merupakan tindakan-tindakan yang telah dipraktekkan beberapa perusahaan di Indonesia yaitu:
Pembuatan perencanaan keanekaragaman hayati tiap lokasi tambang berdasarkan survei keanekaragaman dan rekomendasi dari para ahli. Perencanaan ini termasuk di antaranya bagaimana membuat zona konservasi dalam lokasi proyek tambang.
Penerapan SOP yang meminimalkan gangguan terhadap habitat flora dan fauna serta meminimalkan pembuatan jalan baru sehingga menghambat akses terhadap hutan yang masih alami dan mencegah migrasi penduduk.
Melakukan kerjasama dengan para profesional dan LSM yang memiliki kapasitas dan kompetensi dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Desain program eksplorasi sebisa mungkin meminimalkan pembukaan hutan dengan single exploration camp ketimbang satellite camps serta lebih mengutamakan penggunaan helikopter untuk transportasi alat dan orang daripada membangun jalan akses.
Rehabilitasi dan revegetasi terhadap lokasi-lokasi pengeboran yang ditinggalkan dengan program yang komprehensif
Meminimalkan tapak tambang dan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang berbasiskan konservasi
Hal-hal yang sudah disebutkan tadi menunjukkan bahwa praktek pertambangan juga bisa mengedepankan prinsip keanekaragaman hayati. Dengan mengedepankan prinsip keanekaragaman hayati berarti kita mendukung tiga pilar pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Penting untuk menciptakan keseimbangan antara tiga pilar pembangunan berkelanjutan tersebut sehingga peningkatan di sisi demand (sebagai hasil dari aktivitas ekonomi) tidak akan menyebabkan eksploitasi berlebih terhadap sumber daya alam sehingga membahayakan lingkungan. Hal ini membutuhkan komitmen yang kuat dan usaha terbaik kita. Hal ini juga yang akan menentukan masa depan seperti apa yang dimiliki anak-anak kita kelak. (JS)
Bagikan Ini!