Pertamina Berpotensi Tambah Cadangan Gas 100 TCF dari Shale Gas

Selasa, 18 Oktober 2011 - Dibaca 3023 kali

JAKARTA - Shale gas merupakan salah satu gas unconventional yang memiliki potensi empat kali lebih besar dari gas conventional. Pertamina terus mendorong percepatan operasional potensi shale gas yang merupakan salah satu potensi tambahan produksi gas Pertamina, selain CBM (coal bed methane)."Dengan potensi raksasa seperti itu, saya sangat mendukung operasionalnya agar lebih dipercepat. Karena kita tahu bahwa shale gas merupakan gas baru bagi Pertamina. Seperti halnya di Amerika dan Kanada shale gas sudah menjadi produksi andalan mereka, karena di Amerika sebesar 20 persen CBM dan shale gas berkontribusi kepada gas nasionalnya," papar Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen.Husen mengatakan untuk memproduksi shale gas membutuhkan waktu yang tidak sedikit. "Apalagi Pertamina sekarang ini masih dalam tahap pencarian, yang merupakan tahap awal. Ini merupakan project pertama untuk mencari lokasi mana saja yang terdapat kandungan shale gas . Mungkin 10 tahun kedepan Pertamina baru bisa merasakan hasil produksi shale gas tersebut," ujarnya.Lebih lanjut Husen menjelaskan perbandingan potensi shale gas dengan gas conventional. "Secara hitungan kasar saja bisa digambarkan dari angka resmi Dirjen Migas yaitu 170 TCF (triliun cubic feet) untuk conventional, sedangkan untuk shale gas sendiri diperkirakan sebesar 1000 TCF. Katakanlah hanya 10 persen dari 1000 itu saja sudah besar sekali, dibandingkan dengan cadangan gas conventional Natuna yang berkisar 40 TCF. Sungguh luar biasa," kata Husen. Dengan pengembanmgan shale gas maka Pertamina akan memperoleh tambahan cadangan gas sebersar 100 TCF dimasa depan. Cadangan terbukti (Proven Reserve P1) Minyak dan Gas Pertamina saat ini sebesar 2,12 milliar barrel oil equivalen (BOE) yang terus dilakukan upaya percepatan explorasi sehingga diharapkan di 2014 mencapai 2,27 milliar BOE.Pertamina EP telah melakukan identifikasi secara keseluruhan berdasarkan dari studi dan referensi. Dari sekian banyaknya wilayah itu, kita perkecil menjadi empat wilayah yang akan diperdalam lagi, seperti di cekungan Sumatera Utara, cekungan Sumatera Selatan, cekungan Jawa Barat bagian Utara, dan cekungan Sangatta Bungalon. Dari empat itu masih kita perkecil lagi, karena banyak sekali tahapan yang harus dilakukan sebelum melakukan eksplorasi.Shale gas adalah gas yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale menjadi gas membutuhkan waktu sekitar lima tahun. (SF)

Bagikan Ini!