Pertamina Gunakan Terminator Canon Foam untuk Padamkan Api

Senin, 4 April 2011 - Dibaca 2421 kali

JAKARTA, 4 April 2011 - Pk 12.00 WIB, Pertamina terus melakukan upaya maksimum untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di tanki RU IV Cilacap. Pada pukul 14.00 WIB, Pertamina akan menggunakan Terminator Canon Foam yang memiliki daya lontar hingga 3.500 galon/menit atau lebih tinggi dari standar normal.Untuk mengoperasikannya dibutuhkan foam dan air dalam jumlah yang besar. Stok foam saat ini mencukupi, yaitu sebanyak 97 ton. Sedangkan untuk suplai air dalam jumlah banyak, akan digunakan tambahan dari line cooling water dari kilang sehingga Terminator Canon Foam dapat memompa lebih tinggi dengan debit yang lebih banyak.Pada saat ini, kebakaran di tanki 31 T-7 masih menimbulkan asap hitam, dan upaya pemadaman dan isolasi terus dilakukan. Upaya proteksi dengan melakukan pendinginan terhadap tanki 32 T-104 yang berdekatan dengan tanki 31 T-7 juga terus dilakukan agar suhu tanki 32 T-104 terjaga di bawah 50 derajat Celcius. Saat ini suhu tanki 32 T-104 tercatat aman, yaitu 33 derajat Celcius.Untuk tanki 31 T-2 yang pertama kali terbakar dinyatakan sudah padam total sejak kemarin (3/4). Sedangkan untuk tanki 31 T-3 yang juga sudah padam, tim pemadam pada pukul 12.00 WIB akan mendekati bibir tanki untuk menyuntikkan foam langsung ke dalam tanki untuk mengurangi asap hitam sehingga tidak mengganggu upaya pemadaman yang sedang berlangsung.Proses pemadaman terus dilakukan dan tidak terganggu oleh gempa berskala 7,1 Skala Ritcher yang terjadi di Cilacap pada Senin (4/4) pukul 03.05 WIB. Pasokan BBM pun dinyatakan aman dengan ketersediaan stok yang berada di level normal.Sejak kemarin, Pertamina juga telah mengalirkan produksi kilang ke Terminal Transit Lomanis yang terdiri dari Minyak Tanah sebesar 7300 KL, Premium sebesar 13.000 KL dan Solar 28.000 KL. Dari Terminal Transit Lomanis BBM ini selanjutnya disalurkan melalui pipa ke depot Padalarang, Ujung Berung, Tasikmalaya, Rewulu, dan Depot Teras. Pertamina menjamin pasokan BBM dalam kondisi aman dengan volume stok premium, solar dan kerosin (Minyak Tanah) dijaga pada level 3,2 juta KL. Untuk Avtur akan mulai dikapalkan pada 4 April sebesar 17.000 KL ke Depot Manggis, Bali dan Soekarno Hatta.Pertamina telah menyiagakan pasokan sebesar 400.000 barel Premium yang sewaktu-waktu dapat digunakan apabila diperlukan untuk menambah pasokan. Dengan pertimbangan safety pelayanan LPG yang selama ini dipenuhi dari Kilang Cilacap telah dialihkan pasokannya, khusus untuk Jawa Tengah bagian barat akan mengambil dari Kilang Balongan sedangkan untuk pasokan Jawa Tengah bagian timur akan mengambil dari Terminal Elpiji Tanjung Emas, Semarang sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi seperti biasa. Jumlah tangki yang terbakar sebanyak 3 tangki dari total 207 tangki yang berada di dalam kompleks Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Tangki-tangki yang berada di kompleks kilang terdiri dari tangki komponen yaitu tangki yang menyimpan bahan-bahan yang akan diolah untuk menjadi produk BBM dan tangki finished product yaitu tangki yang menyimpan Bahan Bakar yang sudah menjadi produk BBM seperti Premium, Kerosin (Minyak Tanah), Solar maupun Avtur. Tangki-tangki tersebut memiliki kapasitas yang bervariasi antara 2400 KL hingga 117.000 KL. Kejadian kebakaran kepada ke 3 (tiga) tangki ini merupakan kebakaran yang terjadi pada tangki komponen yaitu 31-T2 yang berisi HOMC (High Octane Mogas Component) sebagai bahan baku penambah oktan pada premium (Octane Booster) dan tangki 31-T3 & 31-T7 yang berisi NAPTHA (komponen untuk membuat premium).(SF)

Bagikan Ini!