Pertamina Targetkan Investasi Rp 37,1 triliun Di Tahun 2011

Kamis, 20 Januari 2011 - Dibaca 2043 kali

JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) menyetujui belanja modal sebesar Rp. 37,1 Trilyun atau meningkat 86,4% dibandingkan prognosa 2010 sebesar Rp. 19,9 Trilyun. Belanja modal ini 76,4% atau sebesar Rp. 28,4 Trilyun akan dibelanjakan untuk sektor hulu dan 23,6% lainnya untuk pengembangan di sektor hilir. RUPS juga menetapkan target perolehan keuntungan sebesar Rp.17,7 Trilyun atau meningkat 14,2 % dibanding prognosa 2010 sebesar Rp.15,5 Trilyun. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2011 disusun melalui strategi aggressive in upstream and profitable in downstream.Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun menyatakan, untuk mencapai target tersebut Pertamina akan terus mempercepat transformasi yang sedang berjalan melalui peningkatan pertumbuhan cadangan dan produksi minyak, gas dan panasbumi di sektor hulu, meningkatkan added value di pengolahan dan lebih ekspansif di pemasaran produk-produk unggulan di sektor hilir.Target produksi minyak dan gas 2011 lanjut harun, dipatok sebesar 470.31 juta barrel oil equivalen per hari atau naik 26,81 ribu barrel oil equivalen per hari dibandingkan prognosa 2010 sebesar 443,5 ribu barrel per hari. Produksi panas bumi Pertamina di 2011 juga ditargetkan meningkat 800 ribu ton menjadi 16,5 juta ton atau setara 2188 Giga Watt hour dibandingkan produksi di 2010 sebesar 15,7 juta ton atau setara 2089 Giga Watt hour. Pengembangan investasi dibidang hulu meliputi pengeboran eksplorasi 76 sumur dan pengeboran pengembangan 221 sumur. Untuk panasbumi, Pertamina akan mengembangkan lapangan Hululais, Sungaipenuh, Lumut Balai, Ulubelu, Karaha, Kamojang, Lahendong 5-6 dan Kotamobagu dengan total kapasitas terpasang 1092 Megawatt.Target produksi BBM di 2011 juga ditetapkan sebesar 247,3 juta barrel atau meningkat 11,8 juta barrel dibandingkan produksi BBM di 2010 sebesar 235,5 juta barrel, demikian juga untuk target produksi Non BBM yang meningkat menjadi 23,9 juta barrel di 2011, atau naik 1,7 juta barrel dibandingkan produksi 2010 sebesar 22,2 juta barrel. Volume penjualan produk produk non PSO juga diharapkan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, produk BBM retail non PSO ditargetkan meningkat 330 ribu kilo liter atau menjadi sebesar 1,56 juta kilo liter di 2011 dibandingkan prognosa penjualan 2010 sebesar 1,23 juta kilo liter.Penjualan Pelumas Pertamina juga akan lebih ekspansif dengan target penjualan di 2011 sebesar 546 ribu kilo liter atau naik 88 ribu kilo liter dibandingkan prognosa 2010 sebesar 458 ribu kilo liter. Untuk bisnis aviasi, penjualan avtur ditargetkan meningkat menjadi 3,3 juta kilo liter atau naik 110 ribu kilo liter dibandingkan 2010 sebesar 3,19 juta kilo liter. Parameter yang digunakan untuk menetapkan target 2011 yakni harga minyak di level USD 80/barrel dan kurs Rp 9000/USD. (SF)

Bagikan Ini!