PLN Berencana Membangun PLTB di NTT

Jumat, 27 April 2012 - Dibaca 3447 kali

JAKARTA - Setelah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Minihidro di beberapa wilayah di Indonesia Timur, kini PLN tengah melakukan kajian untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB). Rencana pengambangan PLTB ini diawali dengan melakukan survey lokasi yang paling memungkinkan bagi pengembangan proyek percontohan PLTB di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Direktur Operasi (Dirop) PLN Indonesia Timur Vikcner Sinaga, pada pekan terakhir bulan April ini (26/4) memimpin langsung survey lapangan bersama tim ahli PLTB dari negeri China di 3 lokasi di NTT yang diperkirakan layak untuk dijadikan PLTB. 2 lokasi terletak di Pulau Timor yakni Desa Aeu'ut, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Desa Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sedangkan 1 lokasi lagi bernama Humbapraing di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.

Pada kesempatan survey lapangan itu, Dirop PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga berharap upaya PLN untuk mengembangkan PLTB ini bisa secepatnya dilaksanakan meski dalam skala yang kecil lebih dulu. "Sehingga nantinya kalau PLTB itu berhasil dikembangkan, diharapkan dapat menarik pihak lain atau swasta untuk ikut mengembangkan PLTB ini", katanya menambahkan.

Dari hasil pengukuran tim pakar PLTB dari China, untuk daerah Timor Tengah Selatan dan Utara diperoleh kecepatan angin diatas 5 meter per detik. "Dari simulasi yang kita buat dengan teknologi terbaru, dengan kecepatan angin 4,5 meter per detik saja diperkirakan sudah bisa untuk dikembangkan PLTB", ungkap Vickner.

Dari hasil survey ini akan dilakukan kajian lebih lanjut sehingga dapat diketahui besarnya kapasitas listrik yang bisa dihasilkan dari pengembangan PLTB di wilayah NTT itu. Potensi angin di propinsi Nusa Tenggara Timur sangat besar karena topografi daratan berbukit-bukit dan ladang savana. Di wilayah Indonesia Timur, PLN telah berhasil mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), seperti di Pulau Morotai, Pulau Sebatik, Pulau Miangas dan di beberapa daerah lainnya. Selain itu, PLN juga mengoptimalkan ketersediaan air yang berkimpah di beberapa daerah di Indonesia Timur dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Minihidro (PLTM), seperti di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, telah dikembangkan 4 Unit PLTM dengan total kapasitas 8,1 megawatt (MW), yakni PLTM Balla (2x350 kilo Watt), PLTM Kalukku (2x700 kilo Watt), PLTM Bone Hau (2 x 2000 kilo Watt) dan PLTM Budong-budong (2x1000 kilo Watt). Pengembangan pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan itu merupakan bagian dari keseriusan PLN untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada BBM. (SF)

Bagikan Ini!