Presiden Republik Indonesia, Jokowi Widodo Resmikan PLTG Gorontalo

Jumat, 3 Juni 2016 - Dibaca 3569 kali

GORONTALO - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG Dual Fuel Gorontalo kapasitas 100 MW. PLTG yang berlokasi di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini adalah proyek pembangkit listrik pertama yang telah beroperasi dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW. Pembangunan proyek PLTG Gorontalo 100 MW relatif cepat diselesaikan hanya membutuhkan 6 bulan saja sejak dilakukan groundbreaking pada 10 september 2015.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengapresiasi cepatnya pembangunan PLTG Gorontalo. Selain itu Presiden menekankan pentingnya listrik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena tanpa listrik investor tidak akan masuk, tanpa listrik industri tidak akan berkembang.

Jokowi menambahkan mengingat pentingnya listrik bagi kehidupan masyarakat, maka Presiden mengeluarkan perpres 4 tahun 2016, untuk mempercepat infrastruktur kelistrikan, ini perlu dukungan semua pihak dan harus dioptimalkan.

Cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai wujud nyata keseriusan Pemerintah cq. PT PLN (Persero) untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35.000 MW yang menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo -Jusuf Kalla dalam bidang infrastruktur kelistrikan.

"PLTG Gorontalo telah melayani kebutuhan listrik masyarakat secara penuh sejak 11 April 2016, bahkan pada bulan Januari lalu PLTG Gorontalo sudah bertahap masuk sistem. Dengan masuknya PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban kebutuhan listrik di wilayah Sulutgo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi di Gorontalo hingga 84,4 persen. Selain itu PLN berharap penambahan daya pasok listrik bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Gorontalo." ujar Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir.

Sofyan menambahkan masuknya PLTG Gorontalo kedalam sistem kelistrikan mampu menutup kekurangan listrik yang pernah terjadi , sehingga saat ini tidak ada defisit listrik di Gorontalo.

Beban puncak listrik pada sub sistem kelistrikan Gorontalo adalah 85 MW dengan jumlah pelanggan hingga akhir Mei 2016 mencapai 235 ribu pelanggan. Dengan Beroperasinya PLTG Gorontalo akan sangat membantu dalam memenuhi permintaan pelanggan baru hingga 35 ribu pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo.

PLTG Gorontalo selain berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara - Gorontalo 150kV. Total keseluruhan daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 414 MW dengan beban puncak mencapai 330 MW, ini artinya ada cadangan listrik sebesar 84 MW. (SF)

Bagikan Ini!