Program "Air Bersih Siap Minum" Kementerian ESDM Jangkau 22 Ribu Pengungsi di Sulawesi Tengah

Senin, 17 Desember 2018 - Dibaca 1618 kali

PALU - Pasca bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (28/9), Tim Siaga Bencana ESDM masih tetap membantu masyarakat di Sulteng untuk memenuhi kebutuhan air bagi pengungsi dan penduduk yang menjadi korban bencana alam.

Selain pembuatan puluhan sumur bor di lokasi bencana Sulteng yang dilaksanakan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, Tim Siaga Bencana ESDM juga meluncurkan program "Air Bersih Siap Minum" (ABSM) melalui pemasangan unit-unit mesin Water Treatment untuk mengolah air baku (air PAM/sumur/sungai) menjadi air minum (seperti halnya air minum galon isi ulang) dan air bersih untuk kebutuhan mandi dan masak-memasak.

Melalui pengoperasian 17 unit Water Treatment yang tersebar di 15 lokasi di Kota Palu, Kab. Sigi dan Kab. Donggala, sejumlah 22.241 jiwa pengungsi dan penduduk di Sulawesi Tengah telah memiliki akses untuk memperoleh air minum dan air bersih secara cuma-cuma di dekat lokasi huniannya. Dalam waktu dekat ini Tim Siaga Bencana Kementerian ESDM masih akan melakukan instalasi sebanyak 5 (lima) unit Water Treatment lagi di Sulawesi Tengah.

Program "Air Bersih Siap Minum" dari Tim Siaga Bencana Kementerian ESDM ini merupakan wujud kepedulian dan tanggungjawab sosial dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi dan pertambangan.

Sebelumnya, sejak 17 Oktober 2018 sampai dengan 24 November 2018 telah beroperasi 14 unit Water Treatment yang tersebar di 12 lokasi di 3 Palu, Sigi, dan Donggala yang dapat memberikan akses air minum dan air bersih bagi 16.975 jiwa pengungsi.

Pada bulan Desember 2018 telah dipasang lagi 3 (tiga) unit Water Treatment tipe 2000 GPD yang disumbangkan oleh perusahaan tambang batubara ADARO INDONESIA, yang masing-masing unitnya tiap hari dapat memproduksi 7.000 liter air minum dan 24.000 liter air bersih.

Ketiga unit Water Treatment bantuan ADARO tersebut telah beroperasi pada bulan Desember 2018 untuk melayani 5.266 jiwa pengungsi dan penduduk di:

1. Posko Pengungsian Lapangan Gawalise, Kel. Duyu, Kec. Palu Barat, Kotamadya Palu, Sulteng, beroperasi sejak 10 Desember 2018 untuk melayani 1.045 jiwa.

2. Desa Omu, Kec. Gumbasa, Kab. Sigi, Sulteng, beroperasi sejak 12 Desember 2018 untuk melayani 1.840 jiwa.

3. Desa Tompe, Kec. Sirenia, Kab. Donggala, Sulteng, beroperasi sejak 15 Desember 2018 untuk melayani 2.381 jiwa.

Penulis: Dody Haryanto/Khoiria Oktaviani

Bagikan Ini!