Proses Tender PLTU Jawa Tengah Masuki Tahap Akhir

Kamis, 28 April 2011 - Dibaca 2955 kali

JAKARTA. Proses tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa Tengah yang berkapasitas 2 x 1000 MW memasuki tahap akhir dengan dilakukannya penyerahan dokumen penawaran (Bid Submission) oleh para calon investor besok (29/4) Proyek ini merupakan proyek Showcase. Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) skala besar pertama berdasarkan Perpres Nomor 13/2010 yang didukung penjaminan dari Kementerian Keuangan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII.Proses pengadaan Proyek PLTU Jawa Tengah memasuki tahap penting dengan dimulainya proses penyerahan dokumen penawaran (Bid Submission) proyek tersebut kemarin (28/4/2011). Proses ini merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses tender yang telah dimulai sejak Februari 2010.Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan mengatakan bahwa calon Investor yang telah lulus proses Pra-Kualifikasi diharapkan akan menyampaikan penawarannya pada tanggal 29 April 2011 (Bid Submission Date / Bid Date). PLN akan melakukan evaluasi penawaran dan diharapkan dapat mengumumkan pemenang tender pada [bulan Juni 2011). Dahlan Iskan juga menambahkan bahwa pengadaan proyek ini membutuhkan waktu cukup lama dan telah menyebabkan jadwal penyerahan dokumen penawaran (Bid Date) tertunda beberapa bulan. Penundaan kembali jadwal Bid Date akan dapat mengakibatkan menurunnya tingkat keamanan pasokan listrik di Sistem Jawa-Madura-Bali di tahun 2016 nanti. Dengan demikian PLN berketetapan untuk tidak menunda Bid Date, yaitu tetap pada tanggal 29 April 2011.Lebih lanjut dikatakannya bahwa Proyek PLTU Jawa Tengah ini merupakan proyek yang sangat penting bagi PLN dan juga bagi pemenuhan kebutuhan listrik tanah air, selain karena kapasitasnya yang signifikan dan merupakan proyek PLTU terbesar di Indonesia sampai saat ini, juga karena teknologi yang digunakan adalah supercritical/ultra-supercritical, yang memiliki tingkat efisiensi dan emisi karbon lebih baik dari pembangkit batu bara yang dimiliki PLN saat ini. "Proyek ini juga penting bagi Indonesia karena merupakan proyek KPS pertama yang secara keseluruhan pengadaannya berdasarkan Perpres Nomor 13/2010," jelas Dahlan Iskan.Proyek PLTU Jawa Tengah memiliki total kapasitas 2 x 1000 MW dengan perkiraan beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada tahun 2017. Nilai investasi dari proyek ini diperkirakan sebesar USD 3,2 Milyar atau sekitar Rp 30 Trilyun. Jangka waktu kontrak pembelian listrik dengan PLN atau Power Purchase Agreement (PPA) adalah 25 tahun dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT). Mengingat nilai proyek yang demikian besar dan melibatkan investor asing, maka transaksi ini membutuhkan dukungan pemerintah berupa penjaminan atas berbagai risiko yang terkait dengan tindakan maupun non-tindakan pemerintah.Ditambahkan juga oleh Dahlan Iskan bahwa "Pengadaan proyek ini dilakukan melalui lelang internasional, dan sedikit berbeda dengan pengadaan pembangkit listrik swasta lainnya sebab ada proses konsultasi pasar yang lebih intensif serta didukung oleh penjaminan pemerintah melalui PT PII."Penjaminan ProyekKepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan bahwa proses yang tengah berlangsung untuk Proyek PLTU Jawa Tengah juga sangat penting dikarenakan dimulainya proses penjaminan pemerintah era baru berdasarkan Perpres Nomor 78/2010, yang memberi mandat ke PT PII, untuk melakukan proses penjaminan sebagai pelaksanaan dari kebijakan mekanisme satu pelaksana (single window).Sebelumnya pada tanggal 15 Maret 2011, draft final perjanjian penjaminan (Guarantee Agreement) telah berhasil dirumuskan dan nantinya akan ditandatangani bersamaan dengan penandatangan Perjanjian Pembelian Listrik (Power Purchase Agreement). (SF)

Bagikan Ini!