PVBMG : Seluruh Tubuh G. Anak Krakatau Merupakan Kawasan Rawan Bencana

Senin, 10 Oktober 2011 - Dibaca 3930 kali

BANDUNG - Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh G Anak Krakatau merupakan kawasan rawan bencana. Karena itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM meminta kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati Pulau G. Anak Krakatau Krakatau dalam radius 2 km dari kawah G Anak Krakatau.Dalam release yang diterima esdm.go.id, PVMBG menyatakan, pemantuan aktivitas G. Anak Krakatau secara visual maupun seismik dilakukan dari Pos Pengamatan G. Anak Krakatau yang berada di Desa Pasauran Kec. Cinengka,Kab. Serang Provinsi Banten dan Desa Hargo-Pancuran, Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung menunjukkan, aktifitas kegempaan G. Anak Krakatau masih tetap tinggi. Berdasarkan hasil dan analisis data visual maupun instrumental hingga 08 Oktober 2011 pukul 06:00 WIB, status kegiatan G. Anak Krakatau tetap Siaga (level III), Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Anak Krakatau. Jika terjadi perubahan penurunan/peningkatan aktivitas vulkanik G. Anak Krakatau secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannnya.Potensi Bencana Erupsi G, Anak Krakatau, Erupsi eksplosif G. Anak Krakatau yang sering terjadi 4 tahun terakhir (periode Oktober 2007 s/d 2011) adalah erupsi magmatik bertipe strombolian, yaitu erupsi eksplosif yang menghasilkan material vulkanik berupa berukuran bongkah, bomb, lapilli dan abu. yang umumnya tersebar di sekitar pulau Anak Krakatau pada radius sekitar 500 m - 1500 m. Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari kekuatan dan arah angin.Kejadian erupsi eksplosif yang tercatat pada 10 Juli 2011 pukul 15:26 WIB mengakibatkan kerusakan peralatan seismik di G, Anak Krakatau akibat lontaran material pijar pada radius 700 - 1000 m dari pusat erupsi. Selain merusak peralatan seismik, erupsi tersebut juga merusak titik pengukuran GPS yang dipasang di beberapa lokasi di tubuh G. Anak Krakatau.Sehubungan dengan perkembangan kegiatan tersebut, kami merekomendasikan, masyarakat tidak mendekati Pulau G. Anak Krakatau Krakatau dalam radius 2 km dari kawah G Anak Krakatau serta masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isyu-isyu tentang erupsi G. Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami. (SF)

Bagikan Ini!