Rekomendasi Teknis Perayaan HUT RI ke 63 Dipuncak Gunung

Selasa, 12 Agustus 2008 - Dibaca 3846 kali

BANDUNG. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Badan Geologi memberikan rekomendasi teknis terkait aspirasi masyarakat yang akan memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2008 di puncak gunung yang berkategori aktif. Rekomendasi teknis ini diberikan untuk memberikan rasa aman pada saat melakukan kegiatan di sekitar puncak/kawah aktif.

PVG telah melakukan pemantauan terhadap 66 gunungapi aktif di Indonesia. Berdasarkan catatan PVG hingga tanggal 11 Agustus 2008 terdapat 15 gunungapi berstatus Waspada (level II) yaitu, G. Anak Krakatau, G. Dukono, G. Soputan, G. Semeru, G. Lewotobi, G. Egon, G. Gamalama, G. Papandayan, G. Lokon, G. Talang, G. Kelud, G. Karangetang, G. Kerinci, G. Gamkonora, G. Bromo dan satu gunung api berstatus Siaga (level III) yaitu G. Ibu yang terletak di Kecamatan Ibu Utara Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara.

Selain melakukan pemantauan secara cermat terhadap gunungapi aktif yang sering digunakan untuk Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, PVG sudah membentuk Crisis Center Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, yang membuka layanan 24 jam bagi yang memerlukan informasi gunungapi melalui telepon di 022-7272606, 7271402, faksimile 022- 7202761, atau dapat mengunjungi secara langsung di Jalan Diponegoro Nomor 57 Bandung. Crisis Center sudah mulai bekerja sejak 11 Agustus 2008.

Pada dasarnya kawah gunungapi aktif dapat mengeluarkan gas yang apabila terhirup dengan kuantitas tertentu dapat berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu para pendaki harus waspada ketika mendekati area kawah aktifkhususnya pada saat cuaca mendung/hujan, sore/malam hari, atau tidak ada sinar matahari.

Aktifitas gunungapi juga dapat meningkat secara tiba-tiba. Gunungapi tersebutdapat menghembuskan gas/asap atau dapat juga berupa letusan freatik/uap air. Pada beberapa gunungapi aktif yang mempunyai kubah lava yang tidak / belum stabil berpotensi terjadinya guguran kubah lava.

Masyarakat dan wisatawan yang bermaksud melakukan pendakian gunungapi aktif direkomendasikan untuk tidak melakukan aktifitas di puncak gunungapi berstatus Siaga (Level III), dan melapor Satlak PB dan Satkorlak PB setempat terkait serta berkoordinasi dengan dan Crisis Center Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi /Pos Pengamatan Gunungapi setempat.

Bagikan Ini!