Ridwan Kamil : Pemimpin yang Baik adalah yang Turun Tangan dan di Tengah Pasukan

Rabu, 1 Maret 2017 - Dibaca 4241 kali
BANDUNG - Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Rabu (01/03), hadir dan membagikan pengalaman dalam mewujudkan visinya dalam One Hour University (OHU) yang rutin dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM. "One Hour University adalah forum sharing oleh para tokoh nasional, pernah hadir seperti Bu Risma, Pak Sudirman Said dan baru-baru ini Menteri ESDM, Bapak Ignasius Jonan, dan kehadiran Kang Emil sudah sangat ditunggu sejak 2016," ujar Agus Salim, perwakilan BPSDM yang membuka acara.

Ridwan Kamil yang tampil dengan pakaian adat Sunda, sesuai dengan program tematik seragam "Rebo Nyunda" Pemkot Bandung, mengawali ceritanya dengan mengatakan, "Cintai apa yang kamu kerjakan, kerjakan apa yang kamu cintai". Kang Emil, akrab ia disapa, menyemangati seluruh pegawai Kementerian ESDM yang hadir untuk mencintai pekerjaan, selalu bersyukur dan jangan menua tanpa inspirasi dan karya.

"Saya seorang arsitek, kerjaan saya berimajinasi, salah satu perwujudan nya adalah dengan membuat Museum Tsunami di Aceh, imajinasi melahirkan karya, tidak hanya secara fisik tapi gagasan dan ide," ujarnya. Dalam penataan kota Bandung, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa ia ingin maju secara seimbang baik secara fisik (tangible) dilihat dari infrastruktur dan segi ekonomi, juga secara intangible seperti indeks kebahagiaan warga.

Lanjutnya, kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang memberikan teladan. Tugas pemimpin ada 2, pertama bisa membawa perubahan dan yang kedua, bisa mengakselerasi kemajuan. Kepemimpinan ada 3 level, yaitu memimpin diri sendiri, keluarga dan kelompok. Menjadi pemimpin harus multidimensi, harus bisa menginspirasi dan mendorong. "Kepemimpinan ikut di lapangan turun tangan dan di tengah pasukan, yang ujungnya dikunci dengan teknologi," papar Ridwan.

"Menurut saya penggunaan teknologi itu bukan untuk gaya-gayaan, dalam pemerintahan, teknologi digunakan untuk control birokrasi, connect kepada warga serta observe data, inilah manajemen baru dalam pemerintah Indonesia, " pungkas Walikota Bandung yang sangat aktif di media sosial. Dengan aplikasi e-budgeting, APBD Kota Bandung hemat Rp 1 triliun, untuk kesejahteraan pegawainya, sistem reward dan punishment diterapkan mulai dari penerapan e-RK (elektronik Renumerasi Kinerja), adanya tunjangan kinerja dinamis, tunjangan kinerja berbasis inovasi, sehingga ide hebat tidak hanya datang dari pimpinan, karena setiap orang didorong untuk selalu berkreasi dan berinovasi.

Beberapa program pembaharuan yang digagas oleh Ridwan Kamil di kota Bandung antaralain, sebanyak 400 layanan publik sudah berbasis online, produksi berita sebanyak lebih dari 200 berita dari seluruh instansi di kota Bandung setiap harinya untuk akuntabilitas kepada warga, program makan malam bersama warga miskin setiap Jumat malam, program pengajian rutin bersama ulama, program merangkul stakeholder yaitu membentuk 8 kelompok penasehat walikota, forum Corporate Social Responsibility (CSR), program inovasi sosial, program pungut sampah yang mengadaptasi kegiatan di Jepang, serta family for family yaitu program asuh bagi keluarga tidak mampu. Tak heran, selama masa jabatannya selama 3,5 tahun, sebanyak 200 penghargaan telah ia terima. (DLP)

Bagikan Ini!