Setahun 30.000 Sambungan Gas Untuk Rumah Tangga Dibangun
SOLO - Pemerintah mentargetkan akan membangun 30.000 sambungan gas
untuk rumah tangga (SR) di Indonesia utamanya wilayah-wilayah yang dekat
dengan sumber gasnya. Pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga
merupakan bagian dari prioritas utama arahan Presiden Republik
Indonesia, Joko Widodo dalam rangka memudahkan masyarakat mendapatkan
sumber energi bagi rumah tangganya. Program ini diorioritaskan bagi
rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh lebih
membutuhkan penghematan.
"Jaringan gas untuk rumah tangga, sekarang Pemerintah akan membangun
setahun 30.000 sambungan untuk rumah tangga dan rencana tahun 2017 akan
dibangun sebanyak 59.809 sambungan," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral, Ignasius Jonan dalam Kuliah Umumnya di Universitas
Muhammadiyah Surakarta hari ini, Sabtu (5/8).
Menurut Jonan, dengan menggunakan gas ini selain memudahkan masyarakat
mengakses energi, masyarakat juga dapat menghemat sebesar Rp 90.000 per
bulan per keluarga jika dibandingkan dengan menggunakan gas LPG 3 kg.
Masyarakat harus mengeluarkan Rp 130.000 per bulan jika menggunakan LPG 3
Kg sedangkan jika menggunakan sambungan gas kota cukup mengeluarkan
biaya sebesar Rp 40.000 .
10 Kabupaten di 6 Provinsi akan dibangun sambungan gas bagi rumah tangga
tahun 2017 ini. 59.809 sambungan tersebut terbagi atas, Musi Banyuasin
sebanyak 6.031 SR, Kota Mojokerto sebanyak 5.000 SR, Bandar Lampung
10.321 SR, Rusun PUPR Kemayoran 7.426 SR, Pali sebanyak 5.375 SR,
Pekanbaru 3.270 SR, Bontang 8.000 SR, Samarinda 4.500 SR dan Kabupaten
Mojokerto sebanyak 5.101 SR.
Sejak tahun 2009 hingga tahun 2016, Pemerintah telah membangun sambungan
gas untuk rumah tangga ini diseluruh Indonesia sebanyak 186.000
sambungan di 14 Provinsi yang tersebar di 26 Kabupaten dan Kota. Dan
total alokasi gas ada sebesar 17,4 mmascfd.
Kota-kota yang sudah hampir merata menggunakan jaringan gas untuk rumah
tangga adalah Prabumulih. Di Prabumulih sudah terbangun sudah hampir
39.000 SR dari 40.000 rumah tangga yang ada, selain itu juga Kota
Tarakan sudah terbangun sebanyak 20.000 SR.
Pembangunan jaringan gas untuk rumah
tangga merupakan salah satu prioritas utama arahan Presiden RI Joko
Widodo yang diprioritaskan bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan
daerah-daerah yang jauh lebih membutuhkan penghematan. Program Jaringan
gas rumah tangga melalui pipa merupakan bagian dari program prioritas
nasional.
Pemerintah berkomitmen untuk memberikan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat sekaligus konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).(SF)
Bagikan Ini!