Solar Summit 2024, Optimalisasi EBT Jadi Prioritas

Rabu, 21 Agustus 2024 - Dibaca 1442 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 461.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 21 Agustus 2024

Solar Summit 2024, Optimalisasi EBT Jadi Prioritas

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Sahid Junaidi mengungkapkan rasa syukur atas tercapainya target penurunan emisi di tahun 2023 kemarin dalam pembukaannya pada Indonesia Solar Summit 2024 Rabu (21/08).

"Alhamdulillah pada tahun 2023 dari target 116 juta ton CO2 tercapai 123,22 juta ton CO2 melalui beberapa skenario. Yang pertama efisiensi energi, kemudian juga pemanfaatan energi terbarukan, pembangkit energi bersih, kemudian bahan bakar rendah karbon, dan juga reklamasi pasca tambang. Jadi secara hitung-hitungan penurunan emisinya tahun 2023 tercapai,"ujar Sahid.

Sahid mengatakan bahwa ajang Indonesia Solar Summit ini sudah tepat untuk diadakan. Menurutnya acara ini berperan penting untuk menyambut target penyediaan energi listrik yang sepenuhnya akan berasal dari energi baru terbarukan pada tahun 2060 nanti dimana energi solar akan menjadi penopang utamanya.

"Sesuai peta jalan net zero emission, bahwa penyediaan energi listrik tahun 2060 sepenuhnya akan berasal dari pembangkit listrik energi baru terbarukan dengan kapasitas 367 gigawatt, di mana solar sangat dominan, kurang lebih sekitar 115 gigawatt di antaranya. Dan oleh karena itu tepat kalau acara hari ini adalah Indonesia Solar Summit,"lanjutnya

Sahid juga mengungkapkan pemanfaatan energi solar saat ini masih menjadi tantangan untuk Kementerian ESDM "Dalam upaya transisi energi, Indonesia memiliki sumber EBT yang sangat melimpah. Kalau dari Kementerian ESDM yang kami hitung sekarang, pemanfaatannya baru 13 gigawatt, dan ini menjadi tantangan bagi kita semuanya bagaimana kami di Kementerian ESDM untuk menyiapkan instrumen kebijakan yang tepat dan implementatif untuk pengembangan energi baru terbarukan,"ujarnya

Dalam paparannya Sahid mengatakan bahwa Kementerian ESDM telah mencoba untuk mendorong PLTS atap secara lebih masif di bidang komersil dan industri dengan menerbitkan kebijakan baru yaitu Peraturan Menteri No.2 Tahun 2024 yang mengatur tentang PLTS atap yang terhubung pada jaringan tenaga listrik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

"Awal tahun ini juga Kementerian ESDM menerbitkan Permen Peraturan Menteri No.2 tahun 2024 tentang PLTS atap yang terhubung pada jaringan tenaga listrik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Dan Permen ini diterbitkan sebagai bentuk improvement atas peraturan sebelumnya dan harapannya dengan pengaturan ini dapat mendorong PLTS atap secara lebih masif, khususnya di komersil dan juga di industri,"ujar Sahid.

Pada akhir pembukaanya Sahid mengungkapkan harapannya agar forum Indonesia Solar Summit ini dapat menjadi salah satu ajang yang akan menyambungkan para regulator untuk terus memperkuat kolaborasi dan terus bersinergi agar pemanfatan energi surya akan terus berlanjut. Sahid juga berharap pada tahun 2024 ini semua pihak terkait dapat konsisten untuk mencapai target untuk menurunkan CO2.

"Saya sangat berharap forum ini akan menjadi sarana yang sangat bermanfaat dalam bersinergi, memperkuat kolaborasi menuju pencapaian energi bersih dan berkelanjutan melalui pemanfaatan energi surya. Dan mudah-mudahan di 2024 ini kita konsisten untuk bisa dapat mencapai target penurunan CO2,"tutur Sahid.

mengatakan bahwa para staf tidak perlu khawatir akan peran Ditjen Migas tidak dibutuhkan dalam masa transisi ini, karena kenyataannya Ditjen Migas sangatlah dibutuhkan untuk percepatan target NZE2060.

"Ada satu paradigma yang harus kita pegang teguh yaitu bahwa kita ini dikejar oleh waktu. Sebelum 2060, sebaiknya seluruh sumberdaya Migas sudah kita manfaatkan. Kalau tidak, anugerah Tuhan yang diberikan pada kita akan sia-sia. Jadi jangan khawatir di dalam masa transisi energi anda tidak akan berguna. Malah anda akan dipecut untuk memproduksi semaksimal mungkin dan secepat mungkin," ungkap Sudibyo

Dalam kegiatan kali ini, Dadan berharap para staf yang hadir dapat membawa pulang ilmu sebanyak-banyaknya, dan memanfaatkan kedatangan dua narasumber yang memang sudah pernah memiliki banyak pengalaman dan legacy di Ditjen Migas. (Gerilya Academy/Poppy)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi


Bagikan Ini!