Stakeholder Diminta Tingkatkan Produktivitas SDM Indonesia
JAKARTA - Meski telah 100 tahun lebih masyarakat Indonesia hidup dengan produksi minyak, namun masih banyak tenaga kerja Indonesia yang bergerak di sektor informal. Untuk meningkatkan taraf kehidupannya, pengusaha di sektor ESDM diminta untuk terlibat lebih aktif dalam meningkatkan produktivitas SDM Indonesia, baik di daerah penghasil maupun di daerah padat penduduk."Saya mengajak kaum pengusaha di sektor ESDM, untuk terlibat lebih aktif dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, baik di daerah penghasil maupun di daerah padat penduduk, guna ikut mengangkat taraf kehidupannya," ujar Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh pada acara Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 66 di TMII, pekan lalu.Menurut Darwin, dengan SDM yang lebih produktif, akan lebih mampu membeli energi. Sehingga, APBN yang saat ini dipakai untuk mensubsidi, dapat digunakan untuk pembangunan sumber daya berkelanjutan maupun infrastruktur yang lebih diperlukan.Sumbangan sektor ESDM kepada APBN masih yang terbesar, lanjut Darwin, berkisar antara 30 hingga 40% setiap tahun. Namun, sekitar 20% dari APBN dikeluarkan kembali untuk subsidi energi. Besarnya subsidi itu mengindikasikan setidaknya dua hal, biaya produksi yang relatif belum cukup rendah dan kenyataan bahwa daya beli sebagian besar rakyat yang masih rendah."Inilah yang menjadi kewajiban kita bersama di sektor ESDM, baik itu pemerintah, pengusaha maupun wakil rakyat. Ke depan kita harus bisa mentransformasikan beragam kekuatan alam Indonesia dalam sumber daya alam dan mineralnya menjadi sumber daya manusia yang handal, lebih produktif dan berdaya beli," tegasnya. (TW)
Bagikan Ini!