Status G. Anak Ranakah Diturunkan dari SIAGA menjadi WASPADA
Hasil evaluasi kegiatan G. Anak Ranakah di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur:1. PendahuluanG. Anak Ranakah terletak di wilayah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis G. Anak Ranakah berada pada 08?38'06" LS dan 120?31'56" BT dengan ketinggian 2247.5 m dpl (di atas permukaan laut). Gunungapi Anak Ranakah terletak di lereng utara dan merupakan kubah lava termuda dari rangkaian kubah lava yang berjejer konsentris di sekitar Kaldera Pocok Leok. Aktifitas vulkanik gunungapi ini diawali oleh letusan yang terjadi pada 28 Desember 1987 berupa letusan freatik. Pada 11 Januari 1988 terjadi letusan besar dengan ketinggian asap sekitar 8.000 m yang disertai luncuran aliran awan panas menuju Wae Reno dan Wae Teko di sebelah Utara gunungapi tersebut. Periode letusannya belum diketahui, karena letusan pertama yang diketahui hanya pada tahun 1987 dan sampai saat ini belum meletus kembali. Hasil akhir dari aktivitas erupsi adalah pemunculan dan pertumbuhan kubah lava. Status aktivitas G. Anak Ranakah sejak 8 September 2011 pukul 16:00 WITA ditingkatkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).2. EvaluasiDari hasil perhitungan pelepasan (release) energi harian Gempa Vulkanik sejak tanggal 1 Juli 2011 hingga tanggal 6 Oktober 2011, didapatkan release energi tertinggi pada tanggal 15 Agustus 2011 dengan kecenderungan relatif menurun hingga 20 Oktober 2011.Dari hasil pengukuran EDM sejak tanggal 29 September 2011 hingga tanggal 6 Oktober 2011, didapatkan jarak POS-AR1 memiliki kecenderungan (trend) pemanjangan sejak 2 Oktober 2011 hingga 6 Oktober 2011 dengan nilai maksimum 1.1 cm. Jarak POS-AR2 memiliki kecenderungan pemendekan sejak 29 September 2011 hingga 2 Oktober 2011 dengan nilai pemendekan maksimum 0.5 cm dan memililiki kecenderungan relatif tidak terjadi deformasi sejak 2 Oktober 2011 hingga 6 Oktober 2011.3. Potensi BahayaVolume Kubah Lava G. Anak Ranakah rentan terhadap gangguan akibat gravitasi maupun tekanan dari dalam gunungapi sehingga sering terlihat ada longsoran dari kubah lava. Longsoran material dari kubah lava dalam volume yang besar akan membentuk aliran awan panas. Pada saat ini daerah yang memiliki resiko tertinggi terkena luncuran aliran awan panas adalah sekitar 2 km ke arah Baratlaut - Utara dari kawah yaitu di sekitar Lembah Sungai Wae Reno.4. Kesimpulan
- Berdasarkan hasil analisa data visual, deformasi dan kegempaan, maka terhitung tanggal 22 Oktober, pukul 14:00 WITA, status kegiatan G. Anak Ranakah diturunkan dari SIAGA (Level III) menjadi WASPADA (Level II).
- Jika terjadi perubahan penurunan/peningkatan aktivitas vulkanik G. Anak Ranakah secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya.
- Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Anak Ranakah, serta pemahaman akan aktivitas G. Anak Ranakah harus tetap dilakukan secara intensif melalui kegiatan sosialisasi tentang ancaman bahaya letusan G. Anak Ranakah.
5. Rekomendasi
Sehubungan dengan status kegiatan G. Anak Ranakah "WASPADA" maka direkomendasikan:
- Masyarakat di sekitar G. Ranakah dan pengunjung/ wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan apapun di kawasan sekitar kawah (kubah lava) G. Anak Ranakah.
- Masyarakat di sekitar G. Anak Ranakah diharap tenang, tidak tepancing isyu-isyu tentang letusan G. Anak Ranakah.
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Nusa Tenggara Timur (selaku Ketua SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur (Ketua SATLAK PB) tentang aktivitas G. Anak Ranakah. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB.
- Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Anak Ranakah di Desa Landu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Bagikan Ini!