Status G. Soputan Kembali Ditingkatkan Dari Waspada Menjadi Siaga

Senin, 6 Oktober 2008 - Dibaca 3698 kali

Aktifitas vulkanik G. Soputan dicirikan dengan pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak tahun 1991. Pertumbuhan lava tersebut sering diiringi dengan letusan abu. Status Waspada bercirikan hembusan asap di tubuh kawah lava. Pada tahun 2007 lalu terjadi 2 kali letusan dengan tinggi kolom letusan mencapai +- 2000 Meter dengan jarak luncur awan panasnya 4 Km/jam dari puncak.

Pada tanggal 6 Juni 2008, G. Soputan kembali meletus dengan menyemburkan abu setinggi +- 4000 meter disertai sebaran awan panas kearah Barat sejauh +- 6500 Meter selama +- 15 Jam. Sejak letusan tersebut status G. Soputan dinaikan menjadi Siaga.

Sejak letusannya terakhir, aktifitas vulkanik G. Soputan cenderung menurun sehingga pada tanggal 18 Juni 2008 statusnya kembali diturunkan menjadi Waspada.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan, pertumbuhan kawah yang dimulai sejak tahun 1991 seringkali meluber hingga keluar dari bibir kawah yang menyebabkan guguran lava dan awan panas dengan jarak luncur 2 hingga 6,5 Km dari puncak. Sedangkan jarak pemukiman penduduk terdekat berjarak 8 Km dari puncak sehingga ancaman bahaya letusan relatif kecil.

Menurut Surono, ancaman dapat terjadi di daerah perkemahan (Camping Ground), karena hanya berjarak 3-4 Km dari kawah. Selain itu lanjut beliau, pada saat musim penghujan ini, kubah lava yang masih panas dapat menimbulkan uap dari air hujan, sehingga dapat terjadi letusan sekunder berupa letusan freatik (letusan uap). Letusan ini dapat memicu guguran kubah lava dan awan panas guguran.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kepala Pusat merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktifitas dalam radius 6 Km, termasuk wilayah sekitar Camping Ground. Mewaspadai kemungkinan terjadinya ancaman banjir lahar terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng G. Soputan. Selanjutnya disarankan untuk mempergunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan pernafasan akibat debu.

Bagikan Ini!