Status Gunung Semeru Ditingkatkan

Kamis, 22 Mei 2008 - Dibaca 4268 kali

Badan Geologi Departemen ESDM meningkatkan status aktivitas Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada tanggal 21 Mei 2008 pukul 20:00 WIB. Status ditingkatkan seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, yakni letusan yang diikuti luncuran awan panas dengan jarak luncuran yang semakin meningkat.

Dari pengamatan visual, terlihat letusan abu dengan interval letusan 20-30 menit dengan tinggi asap letusan berkisar 100-400 m dari puncak Gunung Semeru. Pada malam hari letusan abu sering terlihat disertai semburan lava pijar. Pada tanggal 20 Mei 2008, terekam sebanyak 92 kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 2-32 mm, 2 kali gempa guguran, 1 tremor dan tektonik jauh.

Karakter umum letusan Gunung Semeru adalah letusan abu diikuti semburan lava pijar dan pertumbuhan kawah. Wilayah yang berpotensi terkena ancaman material vulkanik, baik awan panas maupun lahar, Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit yang termasuk wilayah Desa Pronojiwo, Dusun Urip di Desa Sumber Urip, Dusun Kamar A dan Dusun Umbulandi di Desa Supit Urang. Dua dusun, yakni Rowo Baung dan Supit merupakan dusun yang terdekat dengan pusat letusan, yakni berjarak sekitar 9 km dari puncak Gunung Semeru. Sungai-sungai yang harus diwaspadai karena ancaman awan panas maupun lahar adalah Sungai Besuk Bang, Sungai Besok Kobokan dan Sungai Besuk Kembar. Potensi ancaman semakin tinggi dengan adanya aktivitas penambangan pasir di Dusun Supit dan Dusun Rowo Baung.

Masyarakat di sekitar gunung dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing akan terjadinya letusan gunung, serta menghindari aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas.

Bagikan Ini!