Subsidi BBM 2007 Turun Rp 9,3 Triliun

Kamis, 12 Juli 2007 - Dibaca 6141 kali

Penurunan ini, papar Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso pada Raker dengan Komisi VII DPR, Rabu (11/7) malam, karena adanya perubahan asumsi kurs yang semula Rp 9.300 menjadi Rp 9.100 per barel dan asumsi minyak mentah Indonesia (ICP) yang sebelumnya US$ 63 per barel menjadi US$ 60 per barel.

Perubahan perkiraan subsidi ini, selanjutnya akan diajukan ke pembahasan Rancangan APBN-P di Panitia Anggaran DPR.

Lebih lanjut Luluk menjelaskan, realisasi volume konsumsi BBM jenis tertentu sampai dengan April 2007 sebanyak 12,010 juta kilo liter dengan perincian: premium 5,527 kilo liter, minyak tanah 3,197 juta kilo liter dan minyak solar sebanyak 3,286 juta kilo liter.

"Jumlah ini merupakan 33% dari total kuota 2007 yang diperkirakan mencapai 36,912 juta kilo liter," ujar Luluk.

Realisasi pembayaran subsidi BBM sampai dengan April 2007 sebesar Rp 16,514 triliun.

Rapat dihadiri oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro didampingi para pejabat eselon I di lingkungan Departemen ESDM dan dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR Agusman Effendi. Raker menyetujui produksi minyak 1 juta barel per hari dan asumsi harga minyak US$ 60 per barel. Perkiraan tersebut dinilai cukup aman dan konservatif.

Bagikan Ini!