Tanpa Upaya Penghematan Subsidi BBM Melonjak Mencapai Rp 178.6 Triliun

Selasa, 13 Maret 2012 - Dibaca 2462 kali

JAKARTA - Pemerintah memprediksikan subsidi BBM tahun 2012 subsidi akan melonjak mencapai Rp178.6 triliun melebihi besaran yang sudah ditetapkan dalam APBN 2012 yaitu sebesar Rp123.6 triliun akibat fluktuasi harga minyak dunia. Prediksi tersebut memperhitungkan ICP US$ 105 dengan kurs Rp 9000.

Jika kita tidak berbuat apa-apa, dengan harga minyak bumi yang cenderung naik, terlebih situasi geopolitik timur tengah belum menentu, maka alokasi subsidi BBM, BBN dan LPG dalam APBN 2012 sebesar kira-kira Rp123.6 triliun diperkirakan dapat melonjak mencapai sekitar Rp178.6 triliun. "Inilah yang harus kita atasi, dan kami usulkan dengan ICP 105, kurs 9.000 dan volume BBM Bersubsidi 40 juta Kl maka subsidinya harus tetap dikisaran Rp 137,38 triliun," tutur Menteri dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI hari ini, Selasa, (13/03/2012).

Untuk mempertahankan subsidi tetap dikisaran Rp 137,38 triliun, Pemerintah telah melakukan kajian menyeluruh dengan melibatkan beberapa perguruan tinggi guna mencari alternatif solusi untuk memecahkan besarnya subsidi tersebut, karena beban subsidi yang sedemikian besar untuk jangka panjang, jika dibiarkan akan membuat laju pertumbuhan ekonomi untuk mensejahterakan rakyat terganggu.

Tahun 2011 lalu penerimaan migas mencapai 278,39 triliun, pada APBN 2012, Rp 231,11 triliun dan RAPBN-P 2012 sebesar Rp 265,94 triliun. Dengan besaran subsidi yang jika tidak dilakukan upaya penghematan akan mencapai Rp 178.6 triliun tentu saja sangat memberatkan APBN dan tentunya akan sangat berguna jika dipergunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat bagi rakyat, ditambah lagi yang menikmati subsidi tersebut 77% bukan golongan masyarakat yang tepat. (SF)

Bagikan Ini!