Tingkatkan Sistem Kelistrikan Minahasa, PLN Sewa PLTU

Senin, 2 April 2012 - Dibaca 2853 kali

JAKARTA - Sistem kelistrikan Minahasa Sulawesi Utara bakal semakin kuat dengan akan dibangunnya PLTU Amurang, 2x30 Mega Watt (MW). PLTU yang akan dibangun konsorsium PT Mega Power International (MPI), PT Cogindo Daya Bersama dan PT Bagus Karya ini akan disewa PLN selama 9 tahun. Rencana operasi PLTU Amurang ini mulai 2014. Penandatanganan sewa PLTU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama PT MPI Heni Kusuma Caya dan Komisaris PT MPI Lee Seung Se di Jakarta, Jum'at 30/3.

Upaya ini dilakukan PLN untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik yang cukup tinggi di Sulawesi Utara. Sejalan dengan tekad Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan angka ratio electrifikasi, PLN terus mengimbangi dengan memenuhi kecukupan listrik dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik.Pembangkit yang terletak di desa Moinit, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara ini akan sangat signifikan dalam memperkuat pasokan pasokan listrik ke sistem kelistrikan Minahasa yang meliputi daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Harga sewa yang disepakati adalah 5.2437 sen USD per kWh untuk jangka waktu 9 tahun. Dengan sewa pembangkit berbahan bakar batubara akan diperoleh efisiensi yang sangat signifikan dibanding jika mengoperasikan atau menyewa diesel.

Menurut Nur Pamudji, kontrak PLTU sewa ini merupakan yang pertama kali dilakukan PLN. "Ini tonggak sejarah. Memang awalnya agak aneh, PLTU kok disewa? Sistem sewa PLTU ini akan sangat signifikan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak," ucap Nur.

Karena sebelumnya existing PLTU Amurang telah tersedia, PLTU sewa ini tidak perlu bersusah payah lagi membebaskan lahan, penyiapan jeti batubara (coal yard), dan sebagainya. Karena rencananya, PLTU sewa ini akan ditempatkan disamping PLTU Amurang Existing.

Saat ini beban puncak di Sulawesi Utara daratan dan Gorontalo mencapai sekitar 250 Mega Watt (MW) dengan tingkat pertumbuhan beban sekitar 9% per tahun. Beban tersebut dipasok dari beberapa pembangkit seperti Pusat Listrik tenaga panas Bumi (PLTP) Lahendong, Pusat listrik tenaga Air (PLTA) Tonsea Lama, PLTA Tanggari, beberapa Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM).(SF)

Bagikan Ini!