Tuntaskan Masalah Krisis Air Bersih, Badan Geologi Bangun Sumur Bor di Riau dan Sumsel

Senin, 25 Februari 2019 - Dibaca 2019 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 165.Pers/04/SJI/2019

Tanggal: 25 Februari 2019

Tuntaskan Masalah Krisis Air Bersih, Badan Geologi Bangun Sumur Bor di Riau dan Sumsel

Permasalahan krisis air bersih yang kerap melanda di masyarakat Kampar, Indragiri Hulu hingga Kuantan Sangingi, Provinsi Riau perlahan teratasi setelah Kementerian ESDM melalui Badan Geologi membangun sebanyak 25 (dua puluh lima) sumur bor di provinsi tersebut, Jumat (22/2).

Dari 25 tersebut, sebanyak 6 sumur bor yang dibangun pada tahun 2018 diserahkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, mewakili Menteri ESDM. Penyerahan dipusatkan di Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.

Turut hadir pula dalam peresmian tersebut, Bupati Kampar, Bupati Indragiri Hulu dan Bupati Kuantan Singingi serta beberapa pejabat daerah di lingkungan terkait.

Kini, masyarakat Danau Lancang dapat bernafas lega setelah sumur yang mampu menampung air hingga 5000 liter dengan pasokan listrik dari ganset dengan kapasitas 10 kVA = 8 kWatt dan pompa selam (submersible) 3 PK ini mampu melayani kebutuhan air bersih bagi 2.145 jiwa.

Selain di Desa Danau Lancang, Kabupaten Kampar juga mendapatkan bantuan serupa di Desa Tanda, Kec. Tapung Hilir dan Desa Mataram, Kec. Tapung. Sementara untuk Kab. Indragilir Hulu diperuntukkan bagi Desa Kuala Gading, Kec. Batang Cenaku dan 2 (dua) lokasi di Kab, Kauntan Sangingi, yaitu Desa Petai Baru, Kec. Singingi dan Desa Sungai Buluh, Kec. Singingi Hilir.

Keenam pembangunan sumur bor di Provinsi Riau tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018. Sementara 19 sumur bor lainnya dibangun pada periode tahun 2005 - 2017.

Dua hari sebelumnya, Rabu (20/2), Kementerian ESDM juga telah menyerahkan 10 (sepuluh) titik sumur bor bagi warga Sumatera Selatan. Penyerahan ini dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, M Fanshurullah Asa didampingi oleh Staf Khusus Menteri Bidang Perundang-undangan dan Tata Kelola, Muhammad Sapta Murti, dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex.

Kesepuluh titik tersebut tersebar di 6 (enam) kabupaten, Kabupaten Musi Banyuasin 2 sumur bor (Desa Soak Baru, Kec. Sekayu dan Desa Tanah Abang, Kec. Batang Hari Leko); Kab. Banyuasin (Desa Meranti, Kec. Suak Tapeh), 2 (dua) di Kab. Musi Rawas (Desa Megang Sakti III dan Desa Sukaraya); Kab. Musi Rawas Utara sebanyak 3 sumur (Desa Bukit Langkap, Desa Bukit Ulu dan Desa Lubuk Kumbung, Kec. Karang Jaya; Kab. Ogan Komering Ulu 1 (Desa Kurup, Kec. Lubuk Batang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Desa Cinta Marga, Kec. Teluk Gelam).

Sebagai informasi, penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam yang terhitung dari tahun 2005 hingga 2018 sebanyak 2.288 unit sumur bor dapat dibangun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. (NA)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!