Wakil Menteri ESDM : Kalau Mau Ngirit Pakai BBG

Kamis, 12 Januari 2012 - Dibaca 3221 kali

BANTEN - Sesuai amanat Undang-Undang, Pemerintah pada tanggal 1 April mendatang berencana untuk melakukan pengaturan BBM Bersusbsidi, pengaturan BBM dimaksudkan agar distribusi BBM Bersubsidi lebih tepat sasaran. Secara bertahap Pemerintah akan mengalokasikan BBM bersubsidi hanya untuk kendaraan roda 2 sedangkan untuk kendaraan transportasi massal akan menggunakan Bahan bakar Gas (BBG). Penggunaan BBG selain ramah lingkungan juga lebih efisien.

"Dengan mengalihkan BBM ke BBG dapat dihemat karena harga gas (LGV) lebih hemat 40% daripada BBM dan lebih murah lagi jika menggunakan CNG,"ujar Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo dalam kunjungan kerjanya ke PT AutoGas Indonesia, Kamis (12/01/2012).

Menurutnya, dengan pemakaian yang sama perliter setara premium itu sama, jadi pemakaian yang sama jika menggunakan BBG itu harganya Rp 4.100 dan jika pertamax itu sesuai pasar yaitu sekitar Rp.8.500. "Jadi kalau orang switch ke BBG artinya lebih efisien," ungkap Beliau.

"Yang penting suatu saat nanti kita tidak lagi menggunakan BBM atau BBM Bersubsidi. BBM yang tidak bersubsidi bagi yang mampu atau menggunakan BBG, dan kendaraan umum menggunakan BBG seluruhnya dan sepeda motor boleh memilih, menggunakan BBM bersubsidi atau listrik, nanti kita dorong penggunaan sepeda motor dan mobil listrik," Imbuh Wakil Menteri ESDM.

Pengalihan penggunaan BBM ke BBG sektor transportasi akan dilakukan secara bertahap. pada tahap awal akan dilakukan di DKI Jakarta. Ditargetkan pada tahun ini, untuk Jawa-Bali sudah dapat menggunakan BBG. Untuk dukungan infrstruktur, Pemerintah berencana akan menambah SPBG di Provinsi DKI Jakarta hingga bulan April tahun ini menjadi 19 SPBG dari yang tersedia saat ini 10 SPBG dan membangun sebanyak 110 SPBG untuk CNG di Jawa hingga akhir 2012.

Keuntungan menggunakan BBG selin lebih hemat juga membuat mesin lebih bersih karena nilai oktan yang lebih tinggi membuat pembakaran lebih sempurna sehingga tentunya lebih ramah lingkungan. Dengan system dual fuel maka kendaraan dapat dioperasikan menggunakan BBM maupun BBG. Terkait dengan keamanan, tabung converter kit berbahan composite dan berstandar internasional yang memiliki safety valve dan solenoid valve. Mempunyai control sendiri sehingga tidak menggangu fungsi dasar elektrik kendaraan. (SF)

Bagikan Ini!