Wakil Menteri ESDM Kunjungi Lapangan Tanjung

Jumat, 26 Juli 2013 - Dibaca 3025 kali

TABALONG - Setelah menempuh perjalanan hampir 3 jam dengan dua kali penerbangan udara, Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo didampingi Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan ESDM, Sutijastoto tiba di Lapangan Tanjung, Pertamina EP Asset-5, Tabalong, Sumatera Selatan.Turut mendampingi Wakil Menteri ESDM, Direktur Produksi dan Operasi Pertamina EP, Sutoto Agustono beserta Ibu. Jumat, (26/7/2013).

" Tujuan saya beserta rombongan datang kemari adalah untuk meninjau Lapangan Pertamina Tanjung yang sedang melaksankan pilot project Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan menggunakan surfactant. EOR ini merupakan salah satu fokus usaha pertamina untuk meningkatkan produksi minyak," ujar Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo.

Dijelaskannya, jumlah potensi cadangan yang masih belum bisa direcover di Lapangan Tanjung ini masih besar yakni sekitar 600 juta barel dan yang baru bisa diangkat baru sekitar 190an juta. Dengan menerapkan teknologi EOR diharapkan sisa cadanngan minyak yang masih terdapat di lapangan Tanjung dapat diangkat."Jadi masih ada 600 yang sebetulnya watercutnya, komposisi airnya masih besar sekali, dengan surfactant pilot project ini tentunya kita tingkatkan lagi kandungan minyaknya dengan jalan didorong dengan kimia, surfactant sehingga kandungan minyaknya bisa meningkat," imbuh Wamen.

Pilot project EOR di Lapangan Tanjung dilaksanakan sekitar 12 bulan dan jika sudah dilakukan skala penuh diharapkan produksi minyaknya dapat meningkat menjadi tiga hingga empat kali lipat.

Lapangan Tanjung merupakan wilayah kerja migas miliki PT Pertamina EP Asset-5, lokasi wk migas secara geografis masuk didalam dua Kabupten, yakni Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan. Pengeboran lapangan pertama kali dilakukan pada tahun 1898 oleh MinjBouw Maatschappu Martapura (perusahaan Belanda) dan mulai dioperasikan PT Pertamina EP tahun 2004 setelah sebelumnya bekerjasama dengan Talisman.

Lapangan Tanjung hingga Juli 2013 memiliki 321 sumur bor dengan 152 sumur produksi dan 38 sumur injeksi. Produksi rata-rata 4.000-4.500 barel per hari, keseluruhan produksi sumur dialirkan melalui pipa ke Balikpapan melalui pipa sepanjang 236.4 Km. (SF)

Bagikan Ini!